Warga Wadas Ini Luar Biasa, Terima Rp 8 Miliar Uang Ganti Untung Tak Mau Buat Beli Mobil tapi Buat Beli Lahan Lagi
Foto: IstimewaWADAS - Warga terdampak tambang andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya. Sebab, Rabu (27/4), mereka telah menerima uang ganti untung sebagai bentuk kompensasi atas lahannya yang terdampak.
Hal itu tampak dalam kegiatan Pemberian Uang Ganti Kerugian dan Pelepasan Hak Atas Tanah Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bagi Pembangunan Bendungan Bener Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, di Balai Desa Cacaban Kidul, Rabu (27/4).
Miswan, warga Desa Cacaban Kidul yang memiliki lahan di Desa Wadas yang memiliki tanah seluas lebih dari 5 ribu meter persegi. Sehingga total Miswan menerima uang lebih dari Rp8 miliar.
"Dapat Rp 8 miliar. Buat ganti (ganti) tanah. Senang bisa buat beli tanah. Luas lahan yang kena total sekitar 5 ribu meter persegi dengan dominan tanam tumbuh, seperti durian, karet, mahoni," kata Miswan didampingi seorang anaknya, Kutsiyah di lokasi pembagian uang ganti untung dikutip dari rilis Pemprov Jateng hari ini.
Dia berencana menggunakan uang untuk membeli lahan sawit atau kebun karet, agar menambah usaha produktif keluarga. Namun rencana yang utama, adalah untuk biaya naik haji.
"Belum ada keinginan beli mobil. Utamanya untuk naik haji," ujar Kutsiyah.
Sementara Sugiyarto, warga Desa Wadas, menerima uang ganti untung dalam jumlah besar yaitu sekitar Rp7 miliar. Pantas saja karena lahan miliknya seluas 3.449 meter persegi. Tanaman di dalamnya seperti pohon durian dan sengon juga dihitung, sehingga menambah perhitungan ganti untung miliknya.
"Rencana saya mau beli tanah sawit di Kalimantan. Mau beli mobil juga buat usaha dan sedekah," katanya.
Sugiarto menyebut pembayaran tanah itu sangat menguntungkan. Jika tidak dibeli pemerintah, tanah miliknya hanya laku dijual murah.
"Ya rezeki kayak gini.Seneng banget. Kalau tanah dijual paling berapa. Ini tiba-tiba sampai untung sekian. Melebihi. Ini untung, enggak rugilah," ungkap Sugiyarto.
Siti Rodhiyah, warga Wadas lainnya mengaku menerima uang ganti sebesar Rp2 miliar. Dirinya bersyukur atas uang ganti untung yang diterimanya.
"Rencana mau buat beli sawah. Sudah ada yang menawarkan. Cuma saya belum karena belum ada uang, kan (sebelum menerima uang ganti)," kata Rodhiyah.
Selain warga Wadas, ada juga warga Desa Cacaban Kidul yang memiliki lahan di Desa Wadas. Satu diantaranya Miswan, yang memiliki tanah seluas lebih dari 5 ribu meter persegi. Sehingga total Miswan menerima uang lebih dari Rp8 miliar.
"Dapat Rp 8 miliar. Buat ganti (ganti) tanah. Senang bisa buat beli tanah. Luas lahan yang kena total sekitar 5 ribu meter persegi dengan dominan tanam tumbuh, seperti durian, karet, mahoni," kata Miswan didampingi seorang anaknya, Kutsiyah di lokasi pembagian uang ganti untung.
Dia berencana menggunakan uang untuk membeli lahan sawit atau kebun karet, agar menambah usaha produktif keluarga. Namun rencana yang utama, adalah untuk biaya naik haji.
"Belum ada keinginan beli mobil. Utamanya untuk naik haji," ujar Kutsiyah.
Kepala BPN Purworejo, Andri Kristanto, mengimbau warga yang telah menerima uang ganti untung agar mempergunakan uang dengan sebaik-baiknya.
"Kalau untuk modal usaha, memperlebar usaha,mangga. Mungkin mau mencari tanah pengganti, silakan. Ya jangan dihambur-hamburkan nanti. Jangan sampai kejadian di kabupaten lain terjadi di Kabupaten Purworejo," imbaunya.
Ditambahkan, pembayaran ganti untung yang dilakukan mencapai 296 bidang kepada 233 warga. Dengan total nilainya kurang lebih Rp 335 miliar.
Berita Trending
- 1 Atasi Krisis Air Bersih di Bali, Koster Tawarkan Pipanisasi Sedangkan Muliawan Desalinasi
- 2 Jamsostek Bekasi Jalankan "Return to Work"
- 3 TNI AD Siapkan Prajurit Terbaik untuk Ikut Lomba Tembak AARM Filipina
- 4 Jenderal Bintang Empat Ini Tegaskan Akan Menindak Anggota yang Terlibat Judi Online
- 5 Prabowo Berterima Kasih kepada Xi Atas Dukungan Investasi Tiongkok