Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Kelangkaan Pangan

Warga Tiongkok Timbun Garam setelah Air PLTN Jepang Dibuang ke Laut

Foto : FOTO: AFP

Warga Tiongkok memadati toko untuk membeli garam di Lanzhou, Provinsi Gansu, Tiongkok. Beberapa merek garam terjual habis di situs pesan-antar makanan online di Fujian.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Pengecer online di beberapa bagian Tiongkok, pada Kamis (24/8), kehabisan garam setelah Jepang mulai membuang air limbah radioaktif yang telah diolah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima yang lumpuh sehingga memicu panic buying di kalangan konsumen.

Dikutip dari The Straits Times, Tiongkok, salah satu importir makanan laut terbesar di dunia, melarang semua pasokan produk akuatik dari Jepang sebagai tanggapan atas pembuangan tersebut, dengan alasan risiko kontaminasi radioaktif dan memicu ketakutan konsumen.

Beberapa merek garam terjual habis di situs pengiriman makanan online di provinsi pesisir Fujian, serta di beberapa bagian Beijing dan Ibu Kota komersial Shanghai.

"Sebenarnya tidak perlu menimbun garam, tapi ketika saya melihat banyak orang melakukan pembelian panik pagi ini, saya diam-diam memesan 10 paket," tulis salah satu pengguna di platform Weibo. "Saya membeli garam danau dan garam dari tambang garam. Saya sekarang menghindari garam laut".

Kekurangan Garam

Gambar-gambar di media sosial menunjukkan rak-rak di salah satu supermarket di Beijing telah kekurangan garam, sementara media mengatakan saham di beberapa perusahaan pemurnian air asin di Tiongkok melonjak hingga sepersepuluh.

Kelompok industri dan pihak berwenang di provinsi pesisir Fujian dan Guangdong berusaha meyakinkan konsumen.

Para pejabat di Kota Fuzhou, Fujian berjanji di media sosial untuk memastikan stabilitas rantai pasokan dan stok garam kuliner yang cukup, dan mendesak masyarakat untuk membeli garam secara rasional sesuai dengan kebutuhan mereka.

Kelompok Industri Garam Guangdong milik negara mengatakan kepada media bahwa pemerintah provinsi memiliki cadangan garam yang cukup, dan pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa garam laut yang diproduksi secara lokal aman.

"Tiongkok memiliki peraturan keamanan pangan yang ketat, dengan produksi garam dalam negeri yang cukup untuk memenuhi permintaan, sehingga pelanggan tidak boleh menimbun bumbu tersebut," kata direktur Asosiasi Industri Garam Tiongkok kepada media.

Data Bea Cukai menunjukkan Jepang menyumbang kurang dari 4 persen impor makanan laut Tiongkok, meskipun Jepang menyediakan seluruh impor tuna sirip biru.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top