Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Warga Sudah Siap Hadapi Erupsi Merapi

Foto : Istimewa

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memberikan topi BPBD kepada Sumar Sabar (72) di Boyolali, Jawa Tengah Rabu (8/6).

A   A   A   Pengaturan Font

Pengalaman menghadapi letusan di tahun 2010 membuat Sumar Sabar (72) tidak gentar jika erupsi Gunung Merapi kembali terjadi. Terlebih desa tempatnya tinggal, Tlogolele, punya dua desa saudara yaitu Klakah, Kecamatan Selo, Boyolali dan Mertoyudan. Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Sumar tidak ingat,sudah berapa kali Gunung Merapi erupsi selama dia bermukim di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Namun bagi dia yang paling menakutkan adalah letusan di tahun 2010.

Kala itu semua warga berlarian. Teriakan-teriakan ketakutan terdengar di mana-mana. Satu-satunya yang menenangkan adalah kesigapan perangkat desa serta relawan-relawan bencana. Mereka langsung mengumpulkan warga kemudian mengevakuasi ke tempat aman. "Dibawa ke Mertoyudan Magelang, ngungsi di sana 40 hari," kata Sumar dalam siaran persnya, Rabu (8/7).

Selain pakaian secukupnya, yang dia bawa hanya surat-surat penting seperti KTP, KK, sertifikat tanah, dan surat nikah. Hewan ternak yang dia punya, meski tidak bisa dibawa tapi akhirnya masih tetap bernyawa sampai dia kembali. Sepulang dari tempat pengungsian, dia baru tahu bahwa Mertoyudan merupakan "desa saudara" yang dimiliki desanya.

Desa saudara atau sister village berfungsi jika salah satu desa tersebut mengalami bencana maka desa yang satu jadi tujuan pengungsian. Desa Tlogolele itu punya dua desa saudara. Selain Mertoyudan, ada Klakah, Kecamatan Selo, Boyolali.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top