Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I 32.283.358 Orang Telah Terima Vaksin "Booster"

Warga Jangan Abai Prokes meski Imunitas Meningkat

Foto : ANTARA/FAUZAN

TERMINAL KALIDERES TERPANTAU MULAI RAMAI I Sejumlah calon penumpang bus menunggu jadwal keberangkatan di Terminal Kalideres, Jakarta, Rabu (20/4). Memasuki minggu ketiga bulan Ramadan, Terminal Kalideres terpantau mulai ramai oleh pemudik dengan tujuan Padang, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan diprediksi pada 26 April 2022 menjadi puncak arus mudik di terminal itu.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemudik diminta segera melakukan vaksinasi dosis penguat Covid-19 agar dapat mudik secara aman dan sehat.

JAKARTA - Masyarakat jangan abai terhadap protokol kesehatan karena imunitas penduduk, baik melalui vaksinasi maupun infeksi alami terhadap Covid-10 di Provinsi Jawa dan Bali meningkat. Warga diingatkan meskipun pelonggaran sudah diizinkan dan imunitas meningkat, namun pandemi belum berakhir.

"Masyarakat harus tetap patuh protokol kesehatan untuk mengurangi risiko dan konsisten mengurangi kasus di tengah pandemi," kata Pakar Epidemiologis dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, dalam konferensi pers Perkembangan Covid-19 di Indonesia, Rabu (20/4).

Pandu mengatakan imunitas penduduk, baik melalui vaksinasi maupun infeksi alami terhadap Covid-10 di Provinsi Jawa dan Bali meningkat. "Dari Desember 2021, ada peningkatan kadar antibodi Covid-19 di median 434.3 U/ml menjadi 5698 U/ml," ujarnya.

Peningkatan ini merupakan modal penting untuk menghadapi mudik Lebaran. Pandu menjelaskan proporsi penduduk dari survei serologi di 21 kabupaten/kota di Jawa-Bali menunjukkan hasil sebesar 99,2 persen. Jumlah tersebut juga meningkat 6,2 persen dari survei terakhir pada Desember 2021.

"Survei kali ini mempersiapkan apakah penduduk di daerah asal dan tujuan mudik itu imunitasnya cukup kita bisa pakai sebagai basis kebijakan pelonggaran untuk mudik yang tidak dilarang," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top