Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemindahan Ibu Kota I Nusantara Dibangun sebagai Kota Inklusif

Warga IKN Akan Capai Dua Juta pada 2045

Foto : ISTIMEWA

FAUZIAH ZEN Chief Economist OIKN - Kita tidak bicara lima tahun atau 10 tahun, namun berbicara mengenai 2045.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan warga atau populasi di Nusantara, Kalimantan Timur, diproyeksikan mencapai dua juta jiwa pada tahun 2045. Pertambahan penduduk ini tidak instan, namun membutuhkan proses yang cukup panjang.

"Kita tidak bicara lima tahun atau 10 tahun, namun berbicara mengenai 2045. Dengan demikian, berlangsung pada periode yang panjang. Dua juta jiwa itu merupakan proyeksi kita sampai dengan tahun 2045," ujar Chief Economist OIKN, Fauziah Zen, di Jakarta, Senin (19/2).

Seperti dikutip dari Antara, Fauziah mengatakan pertumbuhan ini akan cukup cepat kemungkinan pada tahun-tahun tertentu. Misalnya, OIKN memproyeksikan pertambahan populasi berdasarkan jenis pekerjaan seperti ASN dan karyawan swasta, seperti jumlah pekerja konstruksi di mana puncaknya diperkirakan dapat mencapai pada tahun 2030 ketika kegiatan konstruksi sedang banyak berlangsung di IKN.

"Elemen-elemen yang cukup signifikan kita proyeksikan," katanya.

Fauziah mengatakan IKN sendiri dibangun sebagai kota inklusif, di mana semua masyarakat Indonesia bisa datang dan berkunjung ke Nusantara untuk beragam kepentingan, mulai dari berkunjung, berwisata, sekolah, mencari pekerjaan hingga menetap karena memiliki pekerjaan di IKN.

"Jadi menurut saya, ekosistem kependudukan di IKN akan beragam mulai dari beragam lapisan masyarakat, latar belakang, asal daerah termasuk penduduk lokal sehingga membentuk ekosistem sendiri," katanya.

Rencana Induk

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara bahwa Populasi Ibu Kota Nusantara diperkirakan sebagian besar terdiri atas pegawai pemerintah dan anggota keluarganya, para pekerja konstruksi, pekerja dari sektor tambahan yang dihasilkan dari sektor-sektor lainnya, serta penduduk setempat.

Sejalan dengan visi Indonesia 2045 untuk mewujudkan Indonesia Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur maka dan pembangunan Ibu Kota Nusantara akan dilaksanakan secara bertahap dan terencana dalam jangka panjang.

Tahapan pembangunan Ibu Kota Nusantara dalam Perpres Nomor 63 Tahun 2022 dimulai pada tahun 2022 dan tahap kelima berakhir pada tahun 2045. Pembangunan Ibu Kota Nusantara dibagi menjadi lima tahap pembangunan, meliputi (l) Tahap I (2022-2024), (2) Tahap 2 (2025-2029), (3) Tahap 3 (2030-2034), (4) Tahap 4 (2035-2039), dan (5) Tahap 5 (2040-2045).

Penahapan Ibu Kota Nusantara disusun untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan proses komunikasi dan konsultasi publik, kesiapan lokasi, perencanaan tata ruang, kawasan dan lingkungan, penataan kelembagaan dan regulasi, perumusan insentif fiskal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan dan kepabeanan.

Pertimbangan lainnya, penyediaan infrastruktur perkantoran, perumahan, transportasi dan infrastruktur pendukung lainnya, penyiapan dan pemindahan aparatur pemerintahan pengembangan kapasitas pemerintah daerah yang menjadi mitra Ibu Kota Nusantara, serta penyediaan sumber daya, pembiayaan dan investasi yang diperlukan. Penahapan pengembangan wilayah Ibu Kota Nusantara juga disusun agar persiapan dan pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan dan terpadu.

Sementara itu, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Asnawati Safitri, mengungkapkan IKN dibangun sebagai kota yang bukan hanya ramah lingkungan, namun juga ramah terhadap individu.

"Kita ingin membuat IKN itu tidak hanya ramah lingkungan, namun juga ramah terhadap diri sendiri (individu). Ramah terhadap diri sendiri itu artinya kita harus membangun diri kita untuk menjadi lebih sehat," ujar Myrna.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top