Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Banjir I Titik Banjir di Ibu Kota Meluas Menjadi 102 RT

Warga DKI Diminta Waspada

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar

Kendaraan melintasi genangan banjir di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Selasa (18/1/2022). Banjir tersebut terjadi karena buruknya drainase di kawasan itu serta tingginya instensitas hujan pada Selasa (18/1) siang.

A   A   A   Pengaturan Font

Warga Ibu Kota diminta untuk waspada dengan ancaman banjir seiring dengan meningkatnya curah hujan dalam beberapa hari ke ­depan.

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta kepada seluruh warga Ibu Kota untuk tetap tenang dan waspada untuk mengantisipasi kemungkinan bencana karena peningkatan curah hujan dalam beberapa hari ke depan.
"Yang penting, sekarang kami ingin bahwa seluruh warga Jakarta waspada, hati-hati. Di Januari, Februari ini memang ada potensi peningkatan genangan, untuk itu harus siap sedia sesuai dengan aturan dan ketentuan," ujar Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu (19/1).
Selain meminta masyarakat waspada, politisi Partai Gerindra ini menjelaskan ada beberapa langkah yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam mengantisipasi curah hujan ini.
Pertama, Pemprov DKI telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan menyusun regulasi dalam menghadapi bencana di Jakarta. "Antisipasi bencana, memang ada peningkatan intensitas hujan. Kemudian juga ramalan dari BMKG, kami terus koordinasikan dengan BNPB, dengan semuanya penggiat kebencanaan. Kita sudah menyusun berbagai regulasi, mengesahkannya, sekarang tinggal melaksanakannya," jelasnya.
Kedua, lanjut Ariza, pihaknya sudah menyiapkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Dia berujar pihaknya telah berkoordinasi untuk bersiaga bersama dengan aparat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), hingga organisasi masyarakat yang peduli terhadap kemanusiaan dan kebencanaan.
"Kemudian juga yang ketiga, fasilitas sarana dan prasaran sudah kami siapkan. Mulai dari perahu sampai dengan logistik terkait kebutuhan bayi juga sudah, termasuk tempat-tempat pengungsian," katanya.
Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).
Masyarakat pun diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama tiga hari ke depan, mulai 19-21 Januari 2022. "Masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," tulis narasi unggahan akun Instagram @bpbddkijakarta dikutip, Rabu.
Hingga saat ini persiapan alat dan tenaga yang dilakukan Jakarta adalah menyiagakan seluruh alat dan personel BPBD DKI, 5.300 personel dan 10 perahu dari Satpol PP, tenda dan logistik dari Dinas Sosial, serta menyiagakan personel dan alat dari instansi lainnya.

Jumlah Pengungsi
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mendata titik banjir di Ibu Kota hingga pukul 15.00 WIB meluas dari semula 93 RT (Rukun Tetangga) menjadi 102 RT dengan ketinggian air mencapai 90 cm.
"Informasi genangan saat ini ada 102 RT atau 0,335 persen dari 30.470 RT dan satu ruas jalan tergenang yang ada di DKI Jakarta," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI M Insyaf di Jakarta, Rabu.
Tak hanya titik banjir yang bertambah, jumlah pengungsi juga ikut bertambah menjadi 1.194 orang dari sebelumnya 815 orang pada pukul 12.00 WIB.
Adapun titik banjir tersebut paling banyak terdapat di Jakarta Barat sebanyak 93 RT yakni di Kelurahan Tegal Alur sebanyak 34 RT dengan ketinggian 40 hingga 90 cm. Penyebabnya, lanjut dia, curah hujan tinggi, rob dan luapan Kali Semongol.
Jumlah pengungsi di kelurahan itu mencapai 234 kepala keluarga (KK) atau 965 jiwa. Mereka mengungsi di Rusunawa Binaan Tegal Alur, Musholla Al-Hidayah, Belakang Bubur Olo Olo, RPTRA Alur Anggrek, Masjid Darurohman, Majlis Ta'lim Al-Hikmah dan RPTRA Kemuning.
Kemudian di Majlis Ta'lim Durrotul Abiddin, Musholah Al-ikhlas, Masjid Nurul Hidayat dan Majelis Nurul Husna.
Selain itu, ada di Kelurahan Kamal dengan ketinggian 40-50 cm, dengan jumlah 32 RT akibat curah hujan tinggi dan rob.
Adapun jumlah pengungsi mencapai 23 KK atau 64 jiwa dan mengungsi di Majelis Ta'lim Nurul Hidayah. Kemudian di Kelurahan Cengkareng Barat dengan ketinggian 50-80 cm tersebar di 19 RT akibat curah hujan tinggi dan rob.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top