Warga Diimbau Lengkapi Dosis Vaksin Covid-19
GATOT SOEGIARTO Pakar penyakit dalam Unair, Surabaya - Booster terbukti meningkatkan imunitas humoral dan seluler tanpa memandang jenis dosis dasar dan jenis dosis booster itu sendiri.
Pakar penyakit dalam dari Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya, Gatot Soegiarto yang diminta pendapatnya mendukung seruan Kemenkes itu untuk mengantisipasi lonjakan kasus. "Booster terbukti meningkatkan imunitas humoral dan seluler tanpa memandang jenis dosis dasar dan jenis dosis booster itu sendiri. Selain itu, efek samping dari dosis booster tampaknya dapat ditoleransi," kata Gatot.
Efek samping yang terjadi relatif tidak parah pada orang yang menerima vaksin booster. Dalam penelitiannya, mereka menemukan bahwa dosis booster heterolog dari vaksin mRNA-1273 menginduksi respons antibodi yang kuat pada individu yang telah divaksinasi dengan vaksin virus yang tidak aktif. "Ini sejalan dengan laporan sebelumnya yang menunjukkan respons antibodi yang kuat terhadap vaksin mRNA sebagai booster, apa pun jenis vaksin primernya. Temuan penting lainnya adalah respons antibodi terhadap dosis booster menurun seiring berjalannya waktu," katanya.
Analisis menunjukkan bahwa titer antibodi pada lima bulan setelah dosis booster menurun lebih dari 70 persen dibandingkan dengan titer antibodi pada 1 bulan pasca-booster. Bukti yang menunjukkan berkurangnya kekebalan setelah pemberian dosis awal vaksin Covid semakin banyak. "Hal itu menjadi salah satu alasan utama pentingnya mendapatkan dosis booster," tuturnya.
Empat Varian
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan terdapat empat Variants Of Interest (VOI) dan lima Variants Under Monitoring (VUM) sebagai varian SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang kini mendominasi di dunia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya