Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam - Danau Sentani dan Sungai Tami Meluap, Banjir Meluas

Warga di Belakang Gunung Cycloop Masih Terisolasi

Foto : ANTARA/ZABUR KARURU

EVAKUASI JENAZAH - Tim SAR Gabungan mengangkat kantong mayat jenazah korban banjir bandang Sentani yang di temukan di sekitar perumahan Gajah Mada di Sentani, Jaya Pura, Papua, Selasa (19/3). Berdasarkan data BNPB tercatat meninggal dunia sebanyak 96 orang, hilang 79 orang, luka-luka ringan 75 orang, luka berat 84 orang.

A   A   A   Pengaturan Font

SENTANI - Wakil Gubernur (Wagub) Papua, Klemen Tinal, mengatakan warga korban banjir bandang di belakang Gunung Cycloop atau Dobonsolo atau Robhong Holo, Kabupaten Jayapura, masih terisolasi dan belum dapat dievakuasi. Akses ke lokasi terdampak banjir itu terputus.

"Kami sudah menerima laporan ada dua lokasi. Besok, Rabu (20/3), akan dicek kondisinya. Salah satunya di belakang Gunung Cycloop," kata Klemen di Sentani, Selasa (19/3).

Tim akan turun untuk mengecek ke lokasi yang terisolasi (di belakang Gunung Cycloop) melalui Dermaga Hamadi. "Jadi bukan saja kami (pemerintah daerah) yang akan mengecek lokasi yang terkena banjir bandang, namun personel TNI Angkatan Laut sudah mulai menyisir," ujarnya.

Klemen menjelaskan dari hasil rapat bersama sebelumnya, pada Selasa, semua kalangan dan elemen mulai serentak bekerja untuk para korban banjir bandang ini.

Sebelumnya, berdasarkan informasi dari warga menyebutkan sejumlah korban banjir di Distrik Ravenirara juga belum dievakuasi karena masalah akses. Kondisi yang sama juga terjadi dengan warga di Kertosari, beberapa jembatan terputus mengakibatkan masyarakat di sekitarnya tidak dapat dijangkau tim evakuasi dan relawan.

Korban Bertambah

Berdasarkan data humas posko induk banjir bandang, lokasi terdampak parah di Kabupaten Jayapura, yakni Distrik Sentani (Kelurahan Hinekombe, Dobonsolo, Sentani Kota, Kampung Yahim, Sereh), Distrik Waibu (Kampung Doyo Baru), Distrik Sentani Barat (Kampung Kertosari), Distrik Ravenirara (Kampung Yongsu Dosoyo), dan Distrik Depapre.

Akibat bencana banjir bandang ini tercatat korban jiwa meninggal dunia sebanyak 96 orang, hilang 79 orang, luka-luka ringan 75 orang, luka berat 84 orang. Total korban terdampak pada tiga distrik yakni Sentani, Waibu, dan Sentani Barat sebanyak 11.725 kepala keluarga (KK).

Makin Meluas

Belum selesai mengatasi dampak banjir bandang, Sabtu (16/8), di Sentani, kini banjir semakin meluas setelah air danau Sentani dan Sungai Tami meluap, Senin (18/3) malam. "Memang benar, sejak Senin malam (18/3), sejumlah wilayah mengalami longsor dan banjir akibat tingginya curah hujan. Bahkan, air Danau Sentani meluap sehingga warga sekitarnya seperti di Jalan Belut, Gelangang, dan Yoka yang berada di Distrik Heram mengungsi," kata Wali Kota Jayapura, Papua, Benhur Tommy Mano.

Tommy mengatakan selain di Distrik Heram, tanah longsor terjadi di Distrik Jayapura Selatan, sehingga menyebabkan rumah warga rusak. Di Nafri, terjadi longsor sehingga ruas jalan yang digunakan hanya satu badan jalan dan bendungan Sungai Tami dilaporkan meluap.

"Dinas PU Kota Jayapura sudah diperintahkan untuk memonitor dan mengantisipasi agar tidak meluas, karena air sudah mengenangi sejumlah kawasan di Distrik Muara Tami," kata Tommy.

Belum Teridentifikasi

Hingga saat ini, sebanyak 43 jenazah korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura belum berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Papua. Berbagai upaya sudah dilakukan tim forensik untuk mengidentifikasi para korban termasuk dengan menggunakan sidik jadi korban, namun tidak muncul di database.

"Tim DVI Polda Papua yang dibantu Mabes Polri belum berhasil mengidentifikasi 43 jenazah korban. Kemungkinan para korban belum melakukan pencatatan atau mengurus KTP elektronik sehingga tidak terdata," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Kamal. Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top