Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Warga Desa Kledung Temanggung Gelar Tradisi Sedekah Bumi

Foto : ANTARA/Heru Suyitno

Warga Desa Kledung, Kabupaten Temanggung, menggelar sedekah bumi.

A   A   A   Pengaturan Font

Warga Desa Kledung Temanggung gelar sedekah bumi

TEMANGGUNG - Masyarakat di Desa Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menggelar tradisi sedekah bumi, dimulai dengan melakukan kirab gunungan hasil bumi dan tumpeng.

Kepala Desa Kledung Samali di Temanggung, Jumat, mengatakan, selain sebagai ucapan rasa syukur, tradisi sedekah bumi sebagai bentuk kebersamaan kepada sesama dengan memberikan sedekah berupa makanan.

"Selain sebagai rasa syukur kepada Sang Pencipta, sedekah bumi ini juga merupakan wujud dalam pelestarian budaya yang sudah dilakukan turun-temurun, dengan harapan menjauhkan musibah bagi desa dan masyarakatnya," katanya.

Di sisi lain, ia mengharapkan, dengan melestarikan tradisi ini dapat mendukung sektor pariwisata di desa tersebut.

Mengingat, Desa Kledung adalah salah satu desa wisata yang menyuguhkan keindahan alam di Temanggung.

"Untuk desa itu mudah-mudahan akan semakin maju dan banyak dikunjungi wisatawan dari luar Temanggung, karena di sini sudah ada wisata alam, seperti ada Embung Kledung, base camp, dan nanti akan dimulai wisata Cawang," katanya.

Sesepuh Desa Kledung Ansori mengatakan masing- masing pedukuhan membuat satu gunungan hasil panen, seperti tomat, cabai, kentang, terong, sayur mayur dan buah-buahan.

"Kami sebagai warga merasa bangga karena yang pertama untuk sedekah bumi ini ungkapan terima kasih kepada Allah SWT, atas apa yang diberikan, seperti rezeki, kita habis panen dalam satu tahun diberikan panen yang melimpah dan harga jual bagus," katanya.

Menurut dia, sedekah desa atau sedekah bumi itu adalah tradisi kearifan lokal. Kegiatan ini juga upaya Pemerintah DesaKledung menjaga budaya Jawa agar kelak bisa dinikmati anak cucu.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top