Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Normalisasi Kali l Pemprov Besok Bongkar Bangunan di Bantaran Kali Ciliwung

Warga Bukit Diri Kosongkan Bangunan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Warga Bukit Duri, Jakarta Selatan merelakan bangunan dibongkar oleh Pemkot Jakarta Selatan.

JAKARTA - Dua hari jelang pembongkaran, pemukiman padat di bantaran Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan saat ini sudah kosong. Hanya tersisa reruntuhan tembok, tumpukan kayu-kayu dan beberapa bangunan rumah yang masih berdiri dan hanya beratapkan langit yang tak bertuan bagaikan kota mati.

Beberapa warga Bukit Duri yang mendapatkan Surat Peringatan (SP) 3 dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan pada Rabu (5/7) , memang sudah meninggalkan kawasan yang terkenal dengan banjirnya itu. Tanpa perlawanan, mereka telah ikhlas di pindahkan ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek Cakung.

Penertiban Bukit Duri kali ini memang jauh berbeda dengan sebelumnya yang sempat diwarnai kericuhan antara warga dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Tak ada bentrokan dan caci maki dengan petugas, pemilik bangunan justru berinisiatif merobohkan sendiri bangunan yang selama ini menjadi tempat berlindung dari terik matahari dan dinginnya hujan.

Herman, 53 tahun, salah satu warga RW 12 yang mengaku sudah pasrah dengan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Bahkan pria paruh baya itu masih sempat memilah bahan bangunan bekas rumah yang ia tempati agar bisa digunakan kembali atau dijual dan dijadikan uang.

"Sudah pasrah saja, mau melawan pun juga enggak bisa. Yang bisa dilakukan sekarang cuma bongkar rumah sendiri aja daripada ribut-ribut dengan petugas malah tambah rugi," kata Herman dengan nafas yang cukup terengah-engah.

Rencananya, Herman yang telah puluhan tahun tinggal di Sungai Ciliwung dan puas merasakan pedihnya tatkala volume air Sungai meningkat dan bertamu ke rumahnya itu akan menjual bahan bangunan bekas rumahnya seperti kayu (kaso, kusen), tripleks, seng dan kaca. Sedangkan sisanya yang masih dipakai sendiri akan turut dibawa ke Rusunawa.

Herman rela dipindahkan ke Rusunawa Rawa Bebek Cakung lantaran tempatnya yang lebih bagus dan lebih manusiawi untuk dijadikan tempat berlindung. Ketimbang tinggal di bantaran Sungai, yang selalu merasa was-was kebanjiran saat musim penghujan tiba.

"Kalau masih ada barang yang bisa dipakai ya kita bawa, kalau enggak ya dijual saja buat modal hidup. Mudah-mudahan saja hidup di rusun lebih baik, tidak perlu repot ngungsi kalau banjir datang," terang dia sambil memilih batu bata yang masih bagus.

Kunci Rusun

Warga Bukit Duri lainnya, Idris, 38 tahun pun senada dengan Herman. Idris beserta istri dan anaknya akan segera menempati Rusunawa yang telah disiapkan Pemprov DKI. Dia mengaku, saat ini keluarganya telah menerima kunci Rusunawa.

"Sudah, saya sudah terima kunci rusun. Mungkin habis bongkar rumah disini baru rapih-rapih rumah yang dirusun," ungkap Idris.

Dalam penertiban kawasan Bukit Duri, Pemkot Jakarta Selatan setidaknya akan menyiapkan 600 personel gabungan. Petugas yang akan dikerahkan berasal dari Polres Jakarta Selatan, Kodim 0504 Jakarta Selatan, Subgar 0504 Jakarta Selatan, Satpol PP Jakarta Selatan, beserta instansi terkait.

Penertiban bangunan rencananya dilakukan Selasa (11/7). Sebelum menertibkan bangunan, Pemkot Jakarta Selatan akan menggelar apel terlebih dahulu, di halaman DIPO PT.KAI yang dimulai 07.30 WIB dipimpin langsung oleh Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi. nis/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top