Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Warga Argentina Masih Rindukan Evita Peron 70 Tahun Setelah Kematiannya

Foto : VoA/AP/Natacha Pisarenko

Seorang perempuan memegang foto mendiang ibu negara Argentina Maria Eva Duarte de Peron, lebih dikenal sebagai Evita, saat dia menunggu gilirannya untuk mengunjungi makam Evita di Buenos Aires, Argentina, Selasa (26/7) lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Warga Argentina menyebutnya sebagai "sosok yang memiliki tujuan atau kepentingan yang sama" dengan rakyatnya. Ini dikarenakan selama masa kepresidenan pertama suaminya, Juan Domingo Perón, antara 1946-1955, ia memberi bantuan sosial kepada jutaan warga miskin Argentina dan ikut membangun salah satu gerakan politik paling penting di Amerika Latin.

Eva atau Evita Peron dilahirkan di sebuah rumah sederhana di Los Toldos, sebuah kota kecil yang terletak sekitar 300 kilometer dari Ibu Kota Buenos Aires. Ketika berusia 15 tahun ia telah meninggalkan rumah dan mengejar mimpinya menjadi aktris. Sepuluh tahun kemudian ia bertemu dengan Juan Domingo Peron, seorang pejabat militer yang juga pejabat pemerintah yang berkuasa.

Eva Peron berada di sisi suaminya ketika ia memenangkan pemilu presiden pada 1946 dan kemudian memainkan peran yang belum pernah ada sebelumnya di negara itu, yaitu sebagai ibu negara yang berpengaruh dan senantiasa berada di garis depan ketika memperjuangkan hak-hak kaum perempuan, termasuk hak untuk memilih dalam pemilu presiden dan kemudian membentuk yayasan untuk membantu warga miskin.

Meskipun ia dicintai banyak orang, tidak sedikit pula yang membencinya. Sebagian besar adalah warga kaya dan berpengaruh yang khawatir dengan pengaruh dan popularitas Eva Peron.

Pamornya mulai surut ketika pada 1952 saat ia meninggal dunia akibat kanker rahim dalam usia 33 tahun. Kepergiannya memicu duka cita mendalam di negara Amerika selatan itu, bahkan hingga 70 tahun setelah kematiannya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top