Wapadai Tren Pelemahan Rupiah
Kenaikan suku bunga The Fed yang diawali pada Maret 2022 sebesar 25 basis poin (bps), lalu naik kembali pada Mei 2022 sebesar 50 bps, hingga kemudian naik lagi sebesar 75 bps pada Juni 2022. Penguatan dollar AS ini tentunya akan membawa dampak negatif terhadap rupiah.
Melihat pelemahan nilai tukar rupiah berada di posisi 14.812 rupiah per dollar AS di pasar perdagangan, pada Senin (27/6), Gema mengatakan pihaknya memperkirakan akan terus terjadi penguatan dollar AS hingga target 16.200 rupiah per dollar AS.
Terkait analisis pelemahan rupiah, Astronacci memberikan prediksi nilai tukar dollar/ rupiah memiliki potensi untuk menguji kembali area support dan membentuk secondary reaction. Secara indikator momentum mengarah ke bawah pada area jenuh beli (overbought). Hal ini mengindikasikan kurs dollar AS terhadap rupiah berpotensi untuk terjadinya pelemahan ke area support 14.710 rupiah sebelum kembali menguat untuk mengisi area gap pada area 16.200 rupiah.
Pengetatan Moneter
Karena itu, Bank Indonesia (BI) didesak segera menaikkan suku bunga acuan guna menjaga stabilitas keuangan di dalam negeri, terutama nilai tukar rupiah. Kenaikan suku bunga The Fed (FFR) yang begitu tinggi dapat membuat selisih yield surat berharga negara (SBN) menyempit. Kondisi tersebut berpotensi mendorong keluarnya modal asing atau capital outflow.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya