Wamen P2MI tinjau simulasi program MBG di Cirebon
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani (mengenakan topi hitam) saat meninjau pelaksanaan simulasi program MBG di Cirebon, Jawa Barat, Senin (16/12/2024).
Foto: ANTARA/HO-dokumentasiCirebon, 16/12 - Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani meninjau langsung pelaksanaan simulasi program makan bergizi gratis (MBG) yang digelar di SD Negeri 1 Gembong Mekar, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
“Jadi hari ini kita melakukan kegiatan simulasi MBG salah satu program dari Presiden Prabowo, yang juga saat ini tengah diujicobakan di berbagai daerah,” katanya di Cirebon, Senin.
Ia mengatakan kegiatan simulasi MBG ini menjadi bagian dari rangkaian persiapan Migran Day, yang biasanya diperingati pada tanggal 18 Desember 2024.
Christina menjelaskan Kabupaten Cirebon dipilih sebagai lokasi simulasi MBG, karena dianggap menjadi daerah strategis dalam mendukung upaya pemberdayaan keluarga pekerja migran.
“Kenapa kita memilih Cirebon, ini ada kaitannya juga dengan rangkaian kegiatan Migran Day tanggal 18 Desember nanti,” katanya.
Pihaknya menilai program MBG bisa berperan penting dalam mendukung pertumbuhan anak-anak di Kabupaten Cirebon, khususnya mereka yang ditinggal orang tuanya pergi keluar negeri untuk menjadi pekerja migran.
Selain itu, Kementerian P2MI juga memiliki program pemberdayaan bagi pekerja migran yang sudah kembali ke Tanah Air, seperti pelatihan kewirausahaan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi mereka.
“Kalau di kementerian kami sendiri, memiliki program pemberdayaan. Bagaimana yang sudah purna atau kembali ke Indonesia bisa berwirausaha,” ujarnya.
Sementara itu Penjabat Bupati Cirebon Wahyu Mijaya menyampaikan simulasi program MBG di daerahnya kali ini, sudah mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.
Ia menyebutkan selain memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, program ini dapat meningkatkan kesadaran orang tua mengenai pentingnya pola makan sehat bagi keluarga.
“Program MBG ini bertujuan untuk memberikan asupan gizi yang memadai kepada anak-anak, termasuk putra-putri pekerja migran,” katanya.
Dia menuturkan Kabupaten Cirebon sendiri merupakan salah satu daerah dengan jumlah pekerja migran yang cukup besar.
Oleh karena itu, ia menilai program seperti MBG dinilai sangat relevan untuk menjawab kebutuhan keluarga pekerja migran, terutama dalam memberikan jaminan kesejahteraan bagi anak-anak mereka.
Pemkab Cirebon berkomitmen memastikan pendidikan anak-anak pekerja migran berjalan dengan baik. Pemerintah desa juga diminta untuk memantau perkembangan mereka secara intensif agar tidak ada yang putus sekolah.
“Simulasi ini menjadi salah satu langkah konkret pemerintah untuk memastikan kehadiran negara di tengah masyarakat. Kebetulan makanan yang disiapkan, dibuat oleh ibu-ibu yang sudah purna sebagai pekerja migran,” tuturnya.
Wahyu menegaskan perhatian terhadap anak-anak pekerja migran sangat penting, karena mereka adalah generasi penerus yang perlu dibekali dengan pendidikan yang baik.
“Simulasi program ini tidak hanya menitikberatkan pada asupan gizi anak-anak, namun sebagai bentuk dukungan kepada keluarga pekerja migran agar merasa diperhatikan oleh pemerintah,” ucap dia.
Berita Trending
- 1 Mai Hang Food Festival Jadi Ajang Promosi Kuliner Lokal Labuan Bajo
- 2 Prabowo Dinilai Tetap Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN
- 3 Otorita Labuan Bajo: Mai Hang Food ajang promosi kuliner lokal
- 4 Gelar Graduation Development Program Singapore 2024, MTM Fasilitasi Masa Depan Lebih Baik untuk Pekerja Migran
- 5 Natal Membangun Persaudaraan
Berita Terkini
- Mendagri Resmi Lantik Pj Gubernur Banten dan Papua Barat Daya
- Melindungi Anak-anak Dari Bahaya Sosmed
- Kemenhub Sosialisasikan Undang-Undang Nomor 66 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran
- 1.000 Orang Tewas Akibat Siklon Chido di Mayotte
- Komnas Soroti Peningkatan Kerentanan Perempuan Akibat Krisis Iklim