Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Wall Street Naik Setelah Kebijakan Baru The Fed dan Kekhawatiran Gagal Bayar Rusia Mereda

Foto : antara/reuters

Logo Wall Street di NYSE, New York, AS.

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Tiga indeks utama Wall Street naik lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Kamis (17/3) atau Jumat pagi WIB, karena investor mempertimbangkan kenaikan suku bunga Federal Reserve dan kekhawatiran tentang kemungkinan gagal bayar obligasi Rusia mereda setelah kreditur menerima pembayaran.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 417,66 poin atau 1,23 persen, menjadi menetap di 34.480,76 poin. Indeks S&P 500 menguat 53,81 poin atau 1,23 persen, menjadi berakhir di 4.411,67 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 178,23 poin atau 1,33 persen, menjadi ditutup di 13.614,78 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi dan material masing-masing meningkat 3,48 persen dan 1,95 persen, memimpin kenaikan.

Investor diyakinkan bahwa Rusia mungkin, telah menghindari apa yang akan menjadidefaultobligasi eksternal pertama dalam satu abad. Ini karena kreditur menerima pembayaran, dalam dolar, kupon obligasi Rusia yang jatuh tempo minggu ini, dua sumber pasar mengatakan kepada Reuters, Kamis (17/3).

Indeks S&P 500, Dow Jones Industrial Average, dan Nasdaq mencatatkan persentase kenaikan tiga sesi terbesar sejak awal November 2020 setelah laporan tersebut meningkatkan selera risiko di pasar yang sudah diuntungkan dari perburuan saham murah. S&P 500 juga menyaksikan kenaikan hari ketiga berturut-turut lebih dari satu persen.

The Fed telah menaikkan suku bunga seperempat poin persentase pada Rabu (16/3) untuk pertama kalinya sejak 2018 karena berusaha untuk mengendalikan inflasi AS tertinggi dalam empat dekade dan memperkirakan rencana agresif untuk kenaikan lebih lanjut sementara pembuat kebijakan juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2022.

Bank sentral AS memutuskan menaikkan suku bunga dana Fed sebesar seperempat poin persentase dan "mengantisipasi kenaikan berkelanjutan dalam kisaran target akan sesuai," kata Fed dalam sebuah pernyataan.

Berita pembayaran obligasi Rusia mendorong saham lebih tinggi, menurut Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities.

"Masyarakat sudah lebih nyaman dengan fakta yang semakin tinggi. Ini sudah dibicarakan oleh Ketua (Jerome) Powell sejak awal Desember," katanya.

"Fakta bahwa tidak ada kejutan negatif yang signifikan dalam rencana Fed yang keluar dari pertemuan itu, dan komentar Powell, memberi orang perasaan bahwa mungkin kita telah melihat seburuk yang akan terjadi dalam waktu dekat."

Menggambarkan rencana Fed sebagaidovish, Phil Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management di New York juga mengatakan kelanjutan pembicaraan damai Rusia, Ukraina membantu sentimen.

"Apa yang anda lihat hari ini hanyalah sebagai efek limpahan hari kemarin," kata Blancato. "Ada potensi resolusi untuk konflik di luar negeri, efek positif dari Federal Reserve dan saham pada titik masuk yang sangat adil, memberikan peluang untuk menambah risiko."

Pejabat Rusia dan Ukraina bertemu lagi pada Kamis (17/3) untuk pembicaraan damai, tetapi mengatakan posisi mereka berjauhan.

Sebelumnya pada Kamis (17/3) , data menunjukkan klaim pengangguran mingguan turun pekan lalu karena permintaan tenaga kerja tetap kuat, memposisikan ekonomi untuk satu bulan lagi dari kenaikan pekerjaan yang solid.

Di bursa AS, 12,88 miliar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 20 hari sebesar 14,18 miliar.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top