Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waktu Tempuh 25 Menit, Tapi Tunggu Bus 50 Menit

Foto : koran jakarta/Peri Irawan

Penumpang padati bus Transjakarta yang melintas di koridor 13 (Ciledug-Tendean), Jakarta Selatan, Senin (14/8).

A   A   A   Pengaturan Font

PT Transjakarta mulai mengoperasikan Koridor 13 secara komersial Senin (14/8). Antusiasme penumpang untuk menaiki armada bus pemerintah ini cukup tinggi, terlebih bus rute Cileduk- Tendean ini menggunakan Jalan Layang Khusus Busway (JLKB).

Sehingga, warga Ciledug dan sekitarnya disinyalir bakal berpindah ke Transjakarta dibanding menggunakan kendaraan pribadi. Pasalnya, Jalan Ciledug Raya terkenal sebagai jalur macet sejak lama. Pengoperasian armada bus Transjakarta di jalur ini, menjadi solusi warga Ciledug dan sekitarnya.

Tingginya antusiasme masyarakat Ciledug untuk menggunakan Transjakarta, terlihat sejak Minggu (13/8) sebelumnya. Sebab, PT Transjakarta menggratiskan penggunaan armada itu bagi masyarakat sebagai langkah sosialisasi di saat pertama kali mengangkut penumpang untuk Koridor 13.

Namun, membludaknya pengguna layanan Koridor 13 ini tidak disikapi dengan bijak oleh PT Transjakarta. Beberapa penumpang masih mengeluhkan buruknya layanan informasi dan lamanya kedatangan bus di halte.

Abdullah, 65 tahun, warga Jalan Inpres, Tangerang mengatakan, dia harus menunggu lebih dari 50 menit untuk mengakses layanan Koridor 13 ini. Dia mengaku ingin mencoba layanan itu karena penasaran. Namun, kekecewaan pum harus ditelannya karena waktu kedatangan bus terlalu lama.

"Saya sudah menunggu lebih dari 50 menit. Tapi belum juga datang busnya. Kalau seperti ini, mending naik metromini, sudah sampai ke Ciledug kayaknya, kalau dari tadi naik. Lama juga nunggu bus Transjakarta mah," ujar Abdullah saat berbincang di halte Blok M, Jakarta Selatan, Senin (14/8).

Karena penasaran ingin mencoba Koridor 13, Abdullah pun rela menunggu jemputan bus Transjakarta. Menurutnya, PT Transjakarta harus menambah jumlah armada agar kedatangan bus itu lebih cepat dari saat ini. Dia juga menyarankan agar petugas informasi disiagakan di koridor 13 yang relatif baru dioperasikan.

"Saya sampai dilempar kesana-kemari. Tadi kan dari arah kota. Turun di halte blok M, tapi kata petugasnya, bus menuju Ciledug ada di jalur 2. Saya kesana, ternyata bus arah Ciledug ada di jalur 1. Sebaiknya, petugas Transjakarta juga disosialisasikan terlebih dahulu, agar informasi yang diberikan ke masyarakat itu akurat," katanya.

Senada dengannya, Nisa, 25 tahun, mengaku telah merasakan Koridor 13 saat berangkat kerja, Senin (14/8) pagi. Menurutnya, armada bus yang disiapkan di Puri Beta 2 hanya sekitar enam unit. Sehingga, warga harus menunggu bus dari blok M cukup lama, karena bus yang mengendap langsung dipenuhi penumpang.

"Kalau di Puri Beta juga sama. Lama menunggunya. Apalagi, halte di sana kan sempit, membuat penumoang berdesak-desakan, sumpek. Kalau sudah naik busnya sih cepat, tadi juga dari Puri Beta ke Blok M cuma 25 menit," katanya.

Warga Puri Beta, Tangerang ini sengaja menggunakan Transjakarta untuk mengenalkan angkutan umum ke anaknya, Ibrahim, 6 tahun. Sang anak, katanya, merasa senang menggunakan Transjakarta layang untuk pertama kalinya.

"Ini kan naik ke jalan layang. Nah, si Baim ini merasa naik Transjakarta seperti naik pesawat. Karena dia melihat rumah-rumah di bawah itu terasa kecil, seperti saat dia naik pesawat," ucapnya.

Meski demikian, Nisa berharap agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT Transjakarta terus memperbaiki pelayanan Koridor 13 ini. Sebab, masih banyak halte yang belum dioperasikan dan jumlah armada bus yang relatif sedikit. Peri Irawan/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top