Wahana Tiongkok Jadi yang Pertama Jelajahi Sisi Gelap Bulan

BEIJING - Wahana penjelajah Bulan milik Tiongkok, Chang'e-4, yang akan diluncurkan Desember ini, akan mendarat di sisi gelap Bulan untuk mengambil gambar permukaan dan contoh batuan yang ada di sana.

Sisi gelap Bulan merupakan wilayah yang belum dieksplorasi sebelumnya dan wahana penjelajah Chang'e-4 bisa mempelajari Bulan dan lingkungan di sana dengan lebih baik karena minimnya gangguan elektromagnetik dari Bumi.

"Wahana Chang'e-4 dilengkapi spektrometer radio frekuensi rendah yang akan membantu ilmuwan memahami awal pembentukan bintang dan menjelaskan pemunculan kosmos kita dari kegelapan setelah Dentuman Besar," demikian laporan kantor berita Xinhua, Jumat (7/12).

Selain mempelajari sisi gelap Bulan, wahana Chang'e-4 juga membawa biji kentang dan tanaman arabidopsis untuk eksperimen pengamatan apakah tanaman ini bisa tumbuh saat berada di permukaan Bulan. Tak hanya tanaman, Chang'e-4 juga membawa telur ulat sutera untuk diamati dalam sebuah eksperimen biologi.

Sebelum meluncurkan Chang'e-4, pada Mei lalu Tiongkok telah meluncurkan satelit relai Queqiao yang kini mengorbit sekitar 450 ribu kilometer di atas Bumi. Satelit relai ini nantinya akan menyambungkan pesan dari wahana Chang'e-4 ke Bumi.

Sebelumnya Tiongkok juga telah meluncurkan wahana penjelajah ke Bulan yaitu Chang'e-3 yang diluncurkan pada 2013 dan wahana penjelajah Yutu yang mensurvei geologi dan sumber alam di Bulan.

Selain menjelajahi Bulan, Tiongkok juga berencana meluncurkan wahana penjelajah Mars pada pengujung dekade, dan membangun stasiun luar angkasa sendiri pada 2022. "Tiongkok ingin jadi negara 3 teratas dunia yang sanggup menjelajahi luar angkasa pada 2030," pungkas Wakil Ketua China National Space Administration, Wu Yanhua. Bloomberg/I-1