Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Misi Luar Angkasa

Wahana Antariksa India Menuju Pusat Tata Surya

Foto : AFP/R Satish BABU

Misi Luar Angkasa India I Roket yang membawa wahana pemantau Matahari, Aditya-L1, melesat ke luar angkasa saat diluncurkan dari Pusat Luar Angkasa Satish Dhawan di Sriharikota, India, pada 2 September lalu. Misi Aditya-L1 yaitu memantau Matahari yang jadi pusat tata surya kita.

A   A   A   Pengaturan Font

NEW DELHI - Badan antariksa India menyatakan bahwa wahana antariksa pemantau Matahari mereka telah melewati titik penting dalam perjalanannya untuk menghindar dari lingkup pengaruh gaya tarik Bumi untuk menuju pusat tata surya. Keterangan itu disampaikan oleh badan antariksa tersebut beberapa hari setelah kekecewaan mereka terhadap wahana penjelajah Bulan yang gagal diaktifkan kembali.

Misi Aditya-L1, yang memulai perjalanan empat bulan menuju pusat tata surya pada 2 September lalu, akan membawa instrumen untuk mengamati lapisan terluar Matahari.

"Wahana antariksa itu telah lolos dari pengaruh Bumi," kata Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (Indian Space Research Organisation/ISRO) dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (30/9) malam.

Aditya, yang namanya diambil dari nama dewa Matahari dalam agama Hindu, telah menempuh perjalanan sejauh 920.000 kilometer (570.000 mil) atau hanya separuh dari total jarak perjalanan wahana tersebut.

Pada saat itu, gaya gravitasi kedua benda astronomi tersebut hilang, sehingga misi tersebut tetap berada dalam orbit halo yang stabil di sekitar bintang terdekat kita.

"Ini adalah kedua kalinya berturut-turut ISRO mengirim wahana luar angkasa ke luar lingkup pengaruh Bumi, yang pertama adalah Misi Pengorbit Mars," imbuh badan antariksa tersebut.

Pada Agustus lalu, India menjadi negara pertama yang mendaratkan wahana luar angkasa di dekat kutub selatan Bulan yang sebagian besar belum dijelajahi, dan menjadi negara keempat yang mendarat di Bulan.

Kendaraan penjelajah Pragyan mengamati sekitar lokasi pendaratannya tetapi dimatikan sebelum dimulainya malam bulan, yang berlangsung sekitar dua pekan di Bumi.

India berharap untuk bisa memperpanjang misi tersebut dengan mengaktifkan kembali kendaraan bertenaga surya setelah siang hari ke permukaan bulan, namun sejauh ini upaya itu sia-sia.

"Tidak apa-apa jika kendaraan penjelajah itu tidak bisa diaktifkan karena Pragyan telah melakukan apa yang diharapkan," kata kepala ISRO, S Somanath pada Rabu (27/9) pekan lalu.

Kelilingi Matahari

Pada tahun 2014, India menjadi negara Asia pertama yang menempatkan pesawat ke orbit di sekitar Mars, dan dijadwalkan untuk meluncurkan misi berawak selama tiga hari ke orbit Bumi pada tahun depan.

Amerika Serikat dan Badan Antariksa Eropa telah mengirimkan banyak wahana ke pusat tata surya, dimulai dengan program Pioneer NASA pada era '60-an.

Jepang dan Tiongkok juga sama-sama telah meluncurkan misi observatorium surya mereka sendiri ke orbit Bumi.

Namun jika berhasil, misi terbaru ISRO akan menjadi yang pertama dilakukan oleh negara Asia mana pun yang ditempatkan di orbit mengelilingi Matahari. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top