Waduh, Menyimpan Ponsel di Kantung Celana Bisa Pengaruhi Kualitas Sperma
Tangkapan layar Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Eni Gustina (kanan) dalam webinar Kesehatan Reproduksi di Era Milenial yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (10/3).
JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menekankan bila kebiasaan buruk yang menjadi gaya hidup para remaja putra di saat ini dapat mempengaruhi kualitas sperma di masa depan.
"Sperma yang dikeluarkan untuk berhubungan seks, dibuat 75 hari sebelumnya. Jadi, kalau mau menikah dari tiga bulan sebelumnya sudah harus dipersiapkan," kata Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN, Eni Gustina dalam webinar Kesehatan Reproduksi di Era Milenial yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (10/3).
Eni menjelaskan sel-sel sperma diproduksi oleh skrotum atau organ reproduksi milik seorang remaja putra. Skrotum membutuhkan temperatur suhu yang baik atau di bawah 20 derajat Celcius agar suasana di sekitar skrotum menjadi dingin.
Pada remaja putra, khususnya generasi milenial yang dekat dengan berbagai teknologi saat ini, diperlukan sebuah perhatian yang lebih tajam agar kualitas sperma bisa dapat terjaga. Ponsel pintar yang selalu menyala dan disimpan di dalam kantung celana, menimbulkan kemungkinan area di sekitar skrotum menjadi panas.
Kebiasaan menggunakan celana ketat seperti bahan jeans dan merokok juga menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan kualitas sperma yang diproduksi, termasuk bekerja di sebuah lingkungan dengan suhu yang panas seperti pabrik.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya