VOC, Perusahaan Kelas Dunia yang Hancur Karena Korupsi
Bangunan tua peninggalan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). yaitu Galangan VOC, di Jalan Kakap, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (25/3/2024).Gedung ini pada masa lampau pernah digunakan sebagai salah satu titik aktivitas perusahaan dagang Hindia Belanda.
Wilayah VOC yang paling penting kemudian adalah Hindia Belanda (Indonesia), Tanjung Koloni (Afrika Selatan), Ceylon (Sri Lanka), wilayah pesisir di India, Malaka, Formosa (Taiwan) dan Desjima (Jepang).
Dari pabrik-pabrik dan benteng-bentengnya yang letaknya strategis, VOC memikat para pangeran setempat untuk mengadakan kontrak pasokan, sering kali menggunakan meriam VOC sebagai argumen yang menentukan.
Komunitas lokal yang tidak dapat menerapkan kontrak terkadang menghadapi pemusnahan. Kekerasan banyak terjadi di Kepulauan Maluku dan Banda, Banten di Jawa, Semenanjung Malaya di Selat Malaka, Ceylon, dan pantai barat daya India
Pembantaian orang Tionghoa yang dikenal dengan Geger Pecinan di Batavia pada 1740, mengakibatkan sekitar sepuluh ribu korban. "Kematian kehidupan di jalanan Batavia yang terpencil, bagi orang Belanda tidak ada belas kasihan baik bagi anak-anak maupun orang tua," kutip tulisan Willem van Haren pada 1742.
Selama hampir dua abad keberadaannya, VOC dengan armada besar telah melakukan pelayaran ke Asia sebanyak 4.721 kali, hampir 1.700 kalipada abad ketujuh belas dan lebih dari 3.000 kali pada abad kedelapan belas.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya