Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Viral! Delegasi Vietnam Terekam Video "Berkata Tak Pantas" dan "Berbual" Saat Ikuti KTT AS-Asean

Foto : RFA/YouTube
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Sebuah video yang merekam "perkataan kasar" dari Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, dan pejabat tinggi Vietnam lainnya sebelum pertemuan mereka dengan Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, memicu kehebohan dan menjadi viral selama akhir pekan lalu. Karena kehebohan itu, video itu telah dihapus dari akun YouTube Kementerian Luar Negeri AS.

Pernyataan tak patut dari para pejabat Vietnam itu dilontarkan sebelum mereka bertemu dengan Menlu Blinken pada Jumat (13/5) pekan lalu di sela-sela pertemuan puncak dua hari AS dengan 10 anggota Perhimpunan untuk Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

Menurut serangkaian cuitan di media sosial tentang insiden itu oleh analis Asia Tenggara Nguyen Phuong Linh, video tersebut menunjukkan delegasi Vietnam tertawa saat mendengar bahwa Presiden AS, Joe Biden, mengatakan kepada PM Chinh bahwa ia "tidak bisa mempercayai Russia". Chinh juga menggambarkan pertemuan dengan Biden itu sebagai pertemuan langsung dan fair serta mengatakan bahwa Vietnam tidak takut pada siapapun, setelah Duta Besar Vietnam untuk AS, Nguyen Quoc Dzung, mengatakan mereka telah membuat (Biden) dalam posisi "skakmat". (www.youtube.com/watch?v=QAZ3SypLCKY).

Dalam rekaman video juga terdengar bahwa Menteri Keamanan Publik Vietnam, To Lam, memuji-muji mantan wakil penasihat keamanan nasional pada masa pemerintahan Trump, Matthew Pottinger, karena selain muda dan cerdas, ia memiliki istri yang lahir di Vietnam.

Pejabat Vietnam saat itu juga menyebut sejumlah pejabat AS tanpa menggunakan "sebutan kehormatan" dalam bahasa Vietnam yang seharusnya digunakan dalam situasi formal.

"Dialog yang terekam dalam video mungkin menunjukkan masalah yang lebih serius tentang bagaimana disfungsional kabinet yang berkuasa di Vietnam secara umum, dan betapa tidak kompetennya para pemimpin Vietnam dalam hal komunikasi, urusan luar negeri, dan keamanan," kata Linh.

Video tersebut dipublikasikan tidak lama setelah pertemuan delegasi dengan Menlu Blinken pada Jumat, tetapi pada Sabtu (14/5) malam, video tersebut dihapus penayangannya di YouTube.

"Sangat memalukan bagi Vietnam sehingga Kementerian Luar Negeri AS tampaknya telah mencabut tayangan video itu," tulis mantan jurnalis BBC, Bill Hayton, di akun Twitter-nya.

Kementerian Luar Negeri AS biasanya merekam video para pejabat sebelum pertemuan dengan staf seniornya dan membagikan video tersebut di akun YouTube-nya. Dalam kebanyakan kasus, video ini hanya akan memperlihatkan senyuman ramah tamah serta jabat tangan dan sebagian besar bahkan tidak terjadi apa-apa.

Saat kantor berita RFA membagikan video itu di akun Facebook-nya, ramai komentar dari pengikut yang mengkritik delegasi Vietnam.

"Berbicara tentang tuan rumah saat Anda menjadi tamu di rumah mereka sangat tidak mendidik," komentar pengguna Facebook bernama Kien Nguyen. "Bahasa (kasar) seperti itu, keluar dari mulut Perdana Menteri. Kedengarannya seperti yang Anda dengar di sebuah stasiun bus," kata pengguna Facebook lainnya yang bernama Hoa Nguyen. RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top