Kamis, 30 Jan 2025, 01:05 WIB

Vihara Toasebio Kebanjiran, Tak Halangi Ibadat Imlek

Sejumlah warga keturunan Tionghoa tengah melakukan sembahyang di salah satu altar di Vihara Dharma Jaya Toasebio di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Rabu (29/1).

Foto: ANTARA/Yamsyina Hawnan

JAKARTA – Seperti setiap menjelang imlek sejumlah wilayah diguyur hujan, termasuk Jakarta. Hal ini membuat Vihara Dharma Jaya Toasebio yang terletak di kawasan Glodok, Jakarta Barat, banjir. Meski halaman vihara terendam, kondisi ini tidak menghalangi umat untuk beribadat saat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.

Umat tetap memadati vihara tersebut, meski pelatarannya terendam kira-kira 30 sentimeter. Salah satu pengurus vihara tersebut, Andi, yang ditemui di Jakarta, Rabu (29/1), menjelaskan walaupun terkendala cuaca, dia menyatakan, vihara masih dipadati umat.

Adapun puncak kunjungan umat yang beribadah terjadi Selasa (28/1) sore hingga malam. “Tahun ini lebih banyak. Umat bisa mencapai 700 lebih. Mereka berdatangan dari pagi hingga sore,” katanya.

Andi menjelaskan, tahun ini vihara tersebut dikunjungi umat dari berbagai daerah seperti Medan dan Pontianak. Mereka datang untuk sembahyang dan mengharap berkah di tahun ular kayu. Pada Tahun Baru Imlek ini, vihara tertua di Indonesia itu tampak meriah dengan hiasan lilin-lilin besar dan lampion warna merah yang menerangi area di sekitar altar.

Pengurus vihara juga mempersiapkan dupa di beberapa titik dekat altar untuk sembahyang. Di dalam vihara, pengunjung dapat menemukan 11 altar dengan lilin-lilin menyala di meja-meja bagian depan. Dekorasi altar untuk berdoa didominasi warna merah dan emas.

Pengemis Antre

Sementara itu, halaman depan pintu masuk vihara dipadati ratusan pengemis dari berbagai usia. Pengemis-pengemis tersebut, datang dari berbagai wilayah. Mereka antre berbaris memanjang memenuhi setiap sudut jalan sekitar vihara.

Orangtua datang juga dengan anak. Bahkan ada yang sudah lanjut usia. Mereka menggunakan tongkat dan berharap bisa mendapatkan berkah berupa uang dari para pengunjung vihara. Para pengemis dengan lantang minta sumbangan dari orang yang melintas, bahkan mendekati pengendara.

“Saya sering datang ke sini untuk mengharap rezeki,” ungkap J (53), salah satu pengemis. Meski enggan mengungkapkan jumlah uang yang didapat, dia mengakui saat ini banyak vihara yang dituju untuk minta sumbangan.

Pengunjung atau umat yang beribadah kerap memberi sumbangan secara sukarela. Namun, tidak jarang para pengemis ini berebut ketika ada yang berhenti untuk memberi angpau atau makanan. Kehebohan ini sempat menyebabkan aksi dorong-dorongan antarpengemis, sehingga petugas vihara harus turun tangan menertibkan.

Pemandangan serupa ada di Vihara Dharma Bakti, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (29/1). Di sini juga banyak pengemis menunggu angpao dari pengunjung vihara. Rosma, wanita asal Tanjung Priok, Jakarta Utara, telah tiba di sekitar Vihara Dharma Bakti bahkan sejak Selasa (28/1) untuk mencari angpao.

Namun dia mengaku belum mendapat angpao atau uang. “Belum dapat apa-apa,”ujar Rosma. Dia datang bersama suami.

Para pengemis duduk di emperan toko sepanjang Jalan Kusuma. Sesekali jika ada pengunjung vihara turun dari mobil, mereka menghampiri, berharap mendapat angpao.

Sedangkan Rohim, pria asal Tegal, Jawa Tengah, datang bersama sembilan temannya ke Vihara Dharma Bakti untuk mencari angpao. “Kami darang bersepuluh dari Tegal naik bus,” kata Rohim sambil memegang sebuah gitar kecil untuk ngamen.

Rohim juga mengaku sudah berada di sekitar lingkungan vihara sejak Selasa (28/1) bersama teman-temannya. “Kami nginap di sini dari Selasa,” jelas Rohim. Dia bersama temannya menginap di emperan toko.

Kemarin, pengurus Vihara Dharma Bakti sempat membagikan paket berisi sembako kepada para pengemis. Satu paket sembako dibagikan berisi satu kantong beras lima kilogram dan beberapa bungkus mi instan. Para pengemis mulai dari anak-anak hingga lansia berbaris di sayap vihara dan satu per satu mendapat paket sembako. Danang, seorang pria asal Marunda, Jakarta Utara, mengaku senang menerima sembako.

Para pengunjung Vihara Dharma Bakti terus berdatangan untuk beribadah atau sekadar mengunjungi vihara tua itu, pada hari Rabu. Sebagian besar dari mereka datang dalam rombongan keluarga.

Para petugas keamanan dari TNI, polisi, dan Satpol PP menjaga agar para pengemis tidak memenuhi area dalam vihara.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka, Antara

Tag Terkait:

Bagikan: