Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa Teritorial

Vietnam Percepat Reklamasi Lahan di LTS

Foto : Planet Labs

Reklamasi Namyit | Pulau Namyit (gambar atas pada 22 Desember 2019) di Kepulauan Spratly, LTS, telah meluas secara signifikan dalam satu tahun terakhir setelah Vietnam mempercepat langkah, seperti yang terlihat pada gambar bawah tertanggal 18 April 2023.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Vietnam dilaporkan terus mempercepat reklamasi tanahnya di Laut Tiongkok Selatan (LTS), tetapi penyelidikan oleh Radio Free Asia (RFA) tidak menemukan indikasi militerisasi pos terdepan di mana pun.

Citra satelit yang diperoleh melalui Planet Labs, sebuah perusahaan pencitraan Bumi di Amerika Serikat (AS), memperlihatkan bahwa reklamasi telah dilakukan di lebih dari 27 fitur maritim di bawah kendali Vietnam di Kepulauan Spratly.

"Pelabuhan baru yang dapat berfungsi sebagai tempat berlindung bagi kapal telah dibangun di lima fitur lainnya termasuk di Tennent Reef, Pearson Reef, Pulau Namyit, Barque Canada Reef dan Sand Cay, sehingga jumlah fasilitas tersebut kini menjadi setidaknya sembilan," lapor Planet Labs pada Rabu (19/4).

Kepulauan Spratly, dengan ratusan atol dan terumbu karang, terletak di daerah yang sering dilanda topan dan pemerintah Vietnam mengatakan berkomitmen untuk melindungi nelayan saat mereka melaut di sana.

Beberapa fitur telah dikembangkan lebih lanjut sejak laporan terakhir pada Desember 2022 tentang perluasan pulau Vietnam oleh Prakarsa Transparansi Maritim Asia (Asia Maritime Transparency Initiative/AMTI) yang ada dibawah naungan Pusat Kajian Strategis dan Internasional (Center for Strategic and International Studies/CSIS).

Di dua fitur kecil, Sand Cay dan Barque Canada Reef, telah terjadi transformasi besar sejak akhir tahun lalu. Berdasarkan laporan AMTI, luas lahan di Barque Canada Reef telah meningkat dari 24 hektare menjadi 31 hektare saat ini, menurut penelitian RFA.

Perubahan juga terjadi di Tennent Reef. Jika pada 2021 Tennent Reef baru terdapat beberapa struktur baja, kini telah dikembangkan menjadi pulau kecil dengan bangunan, pelabuhan, dan dermaga. AMTI memperkirakan pada akhir tahun 2022, terdapat 26 hektare lahan buatan di Tennent Reef.

Sedangkan di fitur berukuran sedang, Pulau Namyit, telah berkembang secara signifikan menjadi 47 hektare, dengan pelabuhan yang dapat menampung kapal yang lebih besar termasuk kapal pemasok.

Tidak Ada Militerisasi

Pulau Namyit saat ini terdaftar sebagai cagar alam laut oleh pemerintah Vietnam. Di pulau ini terdapat monumen kedaulatan yang dipasang pada tahun 1956, mercusuar, klinik, dan kuil Buddha.

Melihat dari dekat citra satelit Pulau Namyit yang diperoleh dari Planet Labs mengungkapkan adanya sejumlah bangunan seperti dua kubah radar dan helipad di tepi timur pulau, tetapi tidak ada instalasi atau fasilitas militer.

Hingga kini hanya ada satu bandara kecil yang dilengkapi landasan pacu sepanjang 1.200 meter di Pulau Spratly yang dikuasai Hanoi sejak 1975.

Laporan AMTI pada Desember lalu menyatakan bahwa Vietnam menciptakan sekitar 420 hektar (170 hektare) lahan baru pada tahun 2022 saja, sehingga totalnya dalam sepuluh tahun terakhir menjadi 219 hektare.Luas total reklamasi oleh Vietnam itu masih merupakan sebagian kecil dari 1.295 hektare lahan yang direklamasi oleh Tiongkok. RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top