Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Varian Covid-19 Omicron Memiliki Tingkat Penularan Cepat, Begini Penyebarannya Kata Menkes

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan jika virus corona (Covid-19) varian Omicron atau yang dikenal sebagai B.1.1.529 mempunyai kecepatan dalam penularan dan mampu menurunkan kemampuan antibodi dari infeksi alamiah dan vaksinasi.

"Omicron ini studinya masih berjalan. Untuk transmisi penularan, kemungkinan besar dia lebih cepat penularan. Apakah dia bisa escape immunity atau menurunkan kemampuan antibodi dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya? Kemungkinan besar iya," kata Budi dalam konferensi persnya, Minggu (28/11).

Sementara itu, dirinya belum mengetahui apakah varian Omicron bisa meningkatkan keparahan kepada orang yang terinfeksi varian tersebut.

Dirinya juga memaparkan semua kemungkinan-kemungkinan tadi belum terkonfirmasi secara valid. Dikarenakan, para ahli masih melakukan riset terkait perilaku virus tersebut.

"Tapi belum dikonfirmasi. Karena masih diteliti terus oleh ahlinya," katanya.

Namun, Budi juga menyebut bahwa varian Omicron merupakan virus corona yang memiliki kumpulan mutasi yang sangat banyak dan berbahaya. Dirinya menyebut sekitar 30 mutasi terdapat pada protein mahkota corona atau bagian virus yang bertugas menempel pada sel manusia.

"30 mutasi ada di spine protein mahkota corona-nya. Dan dari 30 mutasi tersebut, dari 50 mutasi, totalnya banyak mutasi-mutasi yang ada dari varian Alpa, Beta dan Delta dan Gama yang buruk-buruk yang diidentifikasi," kata dia.

Selanjutnya, Budi menilai mutasi varian Omicron tergolong varian of concern atau sangat banyak dan berbahaya.

Dirinya tak mengelak bahwa mutasi varian Covid-19 baru menjadi dalang lonjakan kasus di berbagai negara. Meski demikian, Budi menilai dunia dan Indonesia saat ini sudah lebih canggih dalam mengidentifikasi varian Corona tipe baru.

"Pesan pertama yang ingin saya sampaikan kepada rekan-rekan media adalah, bahwa dunia dan Indonesia sekarang sudah jauh lebih cepat dan lebih canggih mengidentifikasi varian-varian baru, karena varian baru ini yang menyebabkan lonjakan," kata Budi.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top