Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Vaksin Gotong Royong

Foto : ANTARA FOTO/HO/Setpres-Lukas/wpa/foc

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua KADIN Rosan P Roeslani (kanan) meninjau pelaksanaan perdana program vaksinasi gotong-royong di Pabrik PT Unilever Indonesia Tbk, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). Presiden berharap pelaku industri dan dunia usaha lebih produktif untuk mendongkrak perekonomian setelah pemerintah dan swasta bekerja sama melaksanakan program vaksinasi gotong royong.

A   A   A   Pengaturan Font

Berbagai upaya mempercepat vaksinasi telah dilakukan pemerintah guna terciptanya herd immunity dan pemulihan ekonomi nasional. Sampai tadi malam saat digelarnya Rapat Kerja Komisi I DPR dan Kementerian Luar Negeri, Indonesia sudah mengamankan 75,9 juta dosis vaksin. Semua vaksin tersebut telah tiba di Tanah Air.

Rinciannya, sebanyak 68,5 juta dosis vaksin Sinovac, kemudian 6,4 juta dosis vaksin AstraZeneca yang didatangkan melalui Covax Facility, 500 ribu dosis Sinopharm untuk program Vaksin Gotong Royong, dan 500 ribu lagi vaksin Sinopharm sumbangan Uni Emirat Arab. Dan akhir pekan ini, akan tiba lagi 16 juta vaksin Sinovac dalam bentuk curah.

Hingga Minggu (16/5) malam, jumlah warga yang sudah divaksin sebanyak 13,74 juta orang dari sasaran 181,5 juta orang yang divaksin. Itu artinya sudah ada 7,56 persen warga yang sudah divaksin.

Mereka yang sudah memperoleh vaksin sampai saat ini adalah mereka yang rentan terkena penularan, seperti petugas kesehatan, pelayan publik, dosen, guru, pewarta, dan lansia. Dalam waktu dekat, vaksinasi bagi masyrakat umum juga akan dilakukan.

Yang menggembirakan, sejak Selasa (18/5), program Vaksinasi Gotong Royong, yaitu program suntik vaksin bagi karyawan, keluarga, dan individu lain dalam keluarga yang pendanaannya dibebankan kepada badan hukum atau badan usaha sudah dimulai. Selain pekerja, program Vaksinasi Gotong Royong juga dapat diajukan untuk perwakilan negara asing dan organisasi nirlaba internasional yang sedang bertugas di Indonesia.

Presiden Joko Widodo saat menghadiri pelaksanaan Vaksin Gotong Royong di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, berharap hal itu bisa mempercepat proses vaksinasi meski kita tahu bahwa mencari dan membeli vaksin bukan barang mudah karena menjadi rebutan dari 215 negara yang ada di dunia.

Melihat antusiasme masyarakat terhadap Vaksin Gotong Royong, dalam waktu dekat, pemerintah akan mendatangkan lebih banyak lagi vaksin menyusul 500 ribu Vaksin Gotong Royong yang sudah didistribusikan dan disuntikkan.

Antusiasme dunia usaha ini sangat wajar karena. Mereka ingin pandemi ini segera berakhir sehingga bisnisnya bisa berjalan normal dan pekerja juga kembali produktif. Dilihat dari sisi harga yang ditawarkan, juga masuk akal.

Pemerintah sudah menentukan tarif Vaksin Gotong Royong, yaitu 321.660 rupiah per dosis dan tarif maksimal pelayanan 117.910 per dosis. Total 439.570 rupiah sekali suntik. Kalau dua kali suntik 879.140 rupiah.

Meski demikian, pemerintah jangan lantas menomorduakan program vaksinasi bagi masyarakat umum. Vaksin Gotong Royong itu hanya sebagai alternatif untuk mempercepat terciptanya herd immunity.

Segera lanjutkan program vaksinasi bagi masyarakat umum. Jangan sampai timbul kejadian bahwa program Vaksinasi Gotong Royong berjalan lancar, tetapi pelaksanaan untuk masyarakat umum tersendat dengan berbagai alasan. Jangan sampai terjadi ada ucapan pemerintah lebih mementingkan yang membayar. Sekali lagi, jangan sampai hal itu terjadi.

Bahkan bila perlu, program vaksinasi bagi masyrakat umum yang dibiayai pemerintah diperluas lagi, tidak hanya terbatas bagi pekerja dan mereka yang dewasa saja. Contohnya, pemerintah Singapura telah mengizinkan pemberian vaksin bagi remaja usia 12-15 tahun.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : M. Selamet Susanto

Komentar

Komentar
()

Top