Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Indonesia Akan Miliki Ketahanan Kesehatan Nasional

Vaksin Covid-19 Produk RI untuk Lindungi Warga

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menilai vaksin Covid-19 produk dalam negeri seperti IndoVac memiliki dampak positif untuk menjaga dan melindungi warga atau populasi di Indonesia.

"Kita perlu pahami keberadaan vaksin Covid-19 yang terbukti memberikan proteksi populasi dari infeksi dan mencegah keparahan atau fatalitas," ujar Dicky dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (29/9).

Menurut Dicky, adanya produk vaksin dalam negeri maka Indonesia akan memiliki ketahanan kesehatan nasional.

"Harus diketahui keberadaan IndoVac ini penting dan strategis dalam konteks Indonesia bahkan dunia sekalipun. Artinya, ketersediaan dan akses vaksin bisa kita kelola sendiri. Itu akan sangat membantu membangun kekebalan komunitas dibandingkan kita impor vaksin," tutur Dicky.

Dicky menambahkan pengembangan vaksin di dalam negeri juga dapat mencegah potensi beban fasilitas kesehatan di Indonesia ke depannya.

"Mengembangkan dan memproduksi vaksin di dalam negeri merupakan kemampuan yang strategis untuk menangkal atau menghadapi berbagai ancaman ke depannya," katanya.

Perilaku Hidup Bersih

Kendati demikian, Dicky mengingatkan vaksin tidak dapat dijadikan senjata tunggal dalam menghadapi suatu penyakit atau wabah seperti Covid-19. "Agar kehadiran vaksin lebih efektif maka harus diikuti perilaku hidup bersih dan sehat," ucapnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin edar darurat (emergency use authorization/EUA) untuk vaksin dalam negeri produksi PT Bio Farma, IndoVac. "Vaksin dalam negeri IndoVac yang dari Bio Farma dengan Baylor College of Medicine (BCM) itu sudah dapat EUA untuk vaksin primer dewasa," kata Kepala BPOM, Penny Lukito.

Ia mengatakan IndoVac menjadi vaksin Covid-19 buatan dalam negeri kedua yang memperoleh EUA BPOM, selain vaksin berplatform mRNA produksi PT Etana.

Sementara itu, vaksin InaVac produksi PT Biotis Pharmaceutical Indonesia bekerja sama dengan peneliti Universitas Airlangga masih merampungkan proses uji klinik fase akhir vaksin primer dan booster.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, sudah cek ke BPOM dan benar. BPOM terbitkan EUA (emergency use authorization/UEA atau otorisasi penggunaan darurat).

Komentar Siti menyusul pernyataan Kepala BPOM, Penny Lukito, di kompleks DPR yang mengatakan lembaga yang dipimpinnya telah menyetujui penggunaan IndoVac untuk orang dewasa 18 tahun ke atas.

Menurut Penny, vaksin ini akan diproduksi di Indonesia dan akan menggunakan komponen lokal atau tingkat kandungan komponen dalam negeri hingga 80 persen. IndoVac juga akan dijadikan salah satu vaksin booster atau penguat.

"IndoVac sudah dapat (UEA) untuk vaksin primer dewasa, dan sekarang dilanjutkan dengan uji klinik vaksin booster-nya. Jadi, sudah dapat EUA yang pertama," kata Penny.

Penny mengatakan produsen vaksin IndoVac juga telah mengajukan sertifikasi kehalalan ke Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

Dalam sebuah siaran pers, Direktur UtamaBio Farma, Honesti Basyir, mengatakanpihaknya telah melakukan uji klinis fase 1, 2, dan 3 untuk penggunaan vaksin pada usia 18 tahun ke atas.

Menurut Honesti, Bio Farma berkomunikasi intensif dengan BPOM sejak Juli untuk memenuhi data-data pendukung untuk mendapatkan UEA.

"Tahap berikutnya setelah memperoleh izin adalah memproduksi vaksin IndoVac. Untuk tahap awal, Bio Farma memproduksi maksimal 20 juta dosis. Jumlah tersebut dapat dinaikkan menjadi 40 juta dosis per tahun 2023 dengan penambahan fasilitas produksi," ujar dia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top