Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Kesehatan Warga

Vaksin Booster Beri Perlindungan 91 Persen

Foto : istimewa

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Vaksin lanjutan atau booster memberi perlindungan hingga 91 persen. Penerima vaksinasi booster bisa terhindar dari kematian atau risiko terburuk Covid-19 lainnya. Demikian disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, kepada awak media, di Jakarta, Jumat (25/2).

"Vaksinasi lengkap ditambah booster dapat memberikan perlindungan hingga 91 persen dari kematian, atau risiko terburuk lainnya akibat Covud-19," ujarnya. Dia memastikan, pemerintah pusat terus mempercepat laju vaksinasi bekerja sama dengan pemerintah daerah serta instansi-instansi lain.

Nadia menerangkan, selama Februari ini, kecepatan suntikan harian berada pada kisaran 1 juta sampai 1,4 juta dosis per hari. Lebih dari 50 persen dari total populasi 270 juta penduduk indonesia telah menerima vaksinasi dosis lengkap.

"Melihat laju vaksinasi saat ini, pemerintah menargetkan akan memenuhi vaksinasi lengkap pada 70 persen masyarakat pada Juni 2022," tambahnya.

Nadia berharap, vaksinasi bisa berkontribusi besar untuk mencegah pasien bergejala berat hingga berisiko kematian akibat infeksi Covid-19. Meski telah mendapatkan vaksinasi lengkap atau menerima booster bukan berarti masyarakat bisa abai terhadap protokol kesehatan.

"Vaksinasi dan disiplin menjalankan protokol kesehatan harus dijalankan secara berbarengan. Sebab dua hal ini merupakan kunci kita dapat memutus rantai penyebaran virus Covis-19," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, Zubairi Djoerban, mengingatkan vaksin tidak menjamin sepenuhnya seseorang bisa terhindar dari Covid-19, terutama varian Omicron yang penyebarannya tinggi.

Meski begitu, vaksin berpengaruh pada gejala yang akan diterima dan kemungkinan rawat inap. Ia meminta masyarakat tetap hati-hati dan disiplin protokol kesehatan. "Meskipun sudah divaksin sekali, dua kali, atau tiga kali, tetap bisa ditembus oleh Omicron," terangnya.

Dia menegaskan, tidak benar, infeksi Covid-19 menghilangkan kemungkinan infeksi ulang atau memberikan kekebalan yang langgeng. Ini baik orang terinfeksi varian Delta atau Omicron ketika sembuh bisa terinfeksi lagi.

"Apalagi Omicron itu mudah menembus barrier antibodi. Artinya, barrier yang menjadi proteksi kita setelah terinfeksi, tidak mempan kalau Omicron mau masuk," tegasnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top