Utang Gerus Likuiditas Domestik
"Praktik utang 'ugal-ugalan' tanpa solusi untuk mengerem utang bakal menghambat pertumbuhan ekonomi. Jadi, jangan terjebak pada rasio utang di bawah 60 persen, likuiditas domestik faktanya makin tergerus karena tersedot utang," tegas Bhima.
Senada, peneliti ekonomi Celios, Nailul Huda, mengatakan utang ini perlu disikapi sangat serius karena sudah meningkat cukup tajam dengan indikator yang sudah lampu kuning. Debt to service ratio Indonesia yang rentan meningkat akibat pelemahan kinerja ekspor.
"Artinya, kemampuan pembayaran utang pemerintah bisa jadi melemah ke depannya," ungkap Huda.
Huda menambahkan pembayaran utang dan pokok yang membebani keuangan negara, mengingat kemampuan perpajakan nasional stagnan. Tax ratio saat ini stagnan di angka 10 persen. Bahkan, angka tax ratio pada 2023 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. "Beban bagi APBN semakin besar,"ujar Huda.
Beban Meningkat
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya