Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Usai Kontak Tembak di Malam Hari, Pasukan Gabungan Mengejar KKB yang Menyerang Prajurit TNI di Sebuah Jembatan Kayu

Foto : Istimewa

Ilustrasi pasukan TNI terlibat kontak tembak dengan KKB.

A   A   A   Pengaturan Font

PAPUA - Sebanyak 12 personel TNI diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Selasa (18/5) malam. Para prajurit TNI ini diserang oleh KKB, saat sedang memperbaiki mobil yang mogok di sebuah jembatan kayu di wilayah Kampung Seramkatop Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Kontak tembak sengit pun tak terhindarkan. Mengutip keterangan Kepala Humas Satgas Nemangkawi, Kombes Iqbal Al Qudussy, 12 prajurit TNI yang baru pulang membeli sembako ini hendak kembali ke Serambakon. Tapi di tengah jalan, kendaraan yang ditumpangi mogok di ujung sebuah jembatan kayu. Saat itu waktu menunjukkan pukul 19.00 lewat.

Ketika beberapa personel turun untuk memperbaiki kendaraan yang mogok, saat itulah serangan datang tiba-tiba. Muntahan peluru langsung menyasar ke posisi 12 personel TNI. Para personel TNI itu pun langsung membalas.

Kontak tembak pun tak terhindarkan. Bahkan, menurut Kombes Iqbal, kontak terjadi selama kurang lebih satu jam, mulai dari pukul 19.00 hingga 20.00 WIT. Dalam kontak tembak itu, empat personel TNI tertembak di bagian kaki. Namun kondisinya stabil saat dievakuasi.

Ada pun para prajurit TNI yang diserang di ujung jembatan kayu itu, merupakan personel Satgas Pamrahan Yonif 310 dan Yonif 403.

"Pengadangan yang berujung kontak tembak antara Satgas Pamrahwan TNI dengan KKB Ngalum Kupel, empat anggota TNI luka tembak di kaki," ungkap Iqbal dalam keterangannya yang diterima Koran Jakarta, Kamis (20/5).

Setelah situasi dapat dikendalikan, 4 personel yang terluka dilarikan ke RSUD Oksibil. Usai kontak tembak selama satu jam itu, pasukan gabungan TNI dan Polri langsung melakukan pengejaran.

"Saat ini aparat TNI Polri sedang melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris Ngalum Kupel," kata Iqbal.

Masih menurut Iqbal,pelaku penyerangan diduga memang KKB Ngalum Kupel yang kerap beroperasi di Pegunungan bintang. KKB Ngalum Kupel ini pimpinan Lamek Taplo. Ini merupakan KKB asli Oksibil Pegunungan Bintang.

"Eksistensi awal KKB Ngalum kupel adalah saat pendeklarasian kodap pertahanan pasca memperoleh Senjata dan amunisi dari Helikopter M-17 yang jatuh milik TNI AD tahun 2019," ujarnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top