Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perdagangan Manusia

Upaya Selundupkan 31 WN Bangladesh Digagalkan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

PEKANBARU - Upaya penyelundupan 31 warga negara (WN) Bangladesh lewat perairan Riau ke Malaysia, diduga kuat melibatkan jaringan internasional perdagangan manusia.

WN Bangladesh yang ditangkap tersebut mayoritas pria, hanya satu orang perempuan dalam kelompok itu. "Itu penyakit lama. Ini memang jalur penyelundupan.

Penangkapan para warga Bangladesh dilakukan pada 26 Juli sekitar pukul 11.00 WIB di kawasan hutan pesisir pantai di Desa Silinsing, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai," kata Komandan Lanal Dumai, Kolonel Laut (E) Yose Aldino, di Pekanbaru, Jumat (27/7).

Yose menjelaskan sindikat internasional perdagangan manusia kemungkinan besar berada di Dumai dan Malaysia.

Hal itu terjadi karena Malaysia sampai sekarang sangat membutuhkan tenaga kerja untuk sektor informal, misalkan untuk pekerja bangunan dan asisten rumah tangga.

Adanya permintaan itu, tambah Yose, kemudian dimanfaatkan oleh sindikat perdagangan manusia untuk menyuplai tenaga kerja asing secara ilegal.

Sementara itu, banyak pencari kerja dari negara lain, termasuk juga dari Indonesia, nekat bekerja secara ilegal karena tergiur dengan gaji ringgit Malaysia yang nilainya lebih tinggi.

Bekerja Sama

Lanal Dumai, tambah Yose, tidak bisa sendirian untuk memerangi perdagangan manusia yang melalui pesisir Riau. Pihaknya juga sudah bekerja sama dengan instansi terkait untuk melakukan pencegahan perdagangan manusia.

Lanal Dumai mengendus perdagangan manusia itu dari informasi masyarakat bahwa akan adanya penyelundupan warga Bangladesh dari Riau lewat perairan Dumai menuju Malaysia.

Sebanyak dua unsur patroli yang terdiri dari Sea Reder 1 dan Sea Reder 2 diterjunkan untuk memperketat pengawasan di jalur tersebut. Strategi yang dilakukan adalah dengan menyekat perairan di Pulau Rupat dan Pulau Bengkalis.

Pada malam penangkapan sekitar pukul 02.00 WIB, tim melihat sebuah kapal cepat yang melaju kencang menuju Desa Selingsing. Kapal tersebut berhasil melarikan diri dari pengejaran.

Kemudian, tim patroli menyisir lokasi yang diduga menjadi posisi awal kapal cepat itu terlihat. Di hutan di pesisir pantai Desa Selinsing itulah sebanyak 31 WN Bangladesh tersebut ditemukan.

Kuat dugaan mereka disembunyikan di daerah itu sebelum melanjutkan perjalanan ke Malaysia. Kepala Imigrasi Dumai, Zulkifli Ahmad mengatakan sebanyak 31 warga negara asal Bangladesh yang diamankan TNI Angkatan Laut pada Kamis (26/7), kini sudah menempati rumah detensi imigrasi dan akan diperiksa Sabtu (28/7).

"Imigrasi sudah menerima pelimpahan warga Bangladesh dan pemeriksaan kita rencanakan Sabtu besok," kata Zulkifli.

Untuk kepentingan pemeriksaan warga Bangladesh ini, Imigrasi Dumai tidak kesulitan bahasa karena akan mencari beberapa orang dari mereka bisa berbahasa Inggris.

Usai penyerahan dari TNI AL Dumai pada Jumat sekitar pukul 10.00 WIB, selanjutnya puluhan warga binaan ini akan diupayakan proses pemeriksaan secepatnya. Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top