Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Upaya Keberlanjutan Samsung dalam Perangi Perubahan Iklim di Asia Tenggara dan Oseania

Foto : ISTIMEWA

Keberlangsungan Samsung

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Keberlanjutan semakin intens menjadi topik perbincangan dan fokus tindakan oleh pemerintah, organisasi, hingga konsumen. Tidak diragukan lagi, mengatasi krisis iklim yang sedang berlangsung dan mengembangkan ekonomi sirkular adalah salah satu tantangan terbesar dan paling mendesak saat ini.

"Di Samsung Electronics, kami mengambil langkah aktif untuk membuat perbedaan bagi keberlanjutan lingkungan saat ini dan untuk generasi mendatang. Dengan keunikan dari ukuran dan kompleksitas bisnis, kami meyakini ukuran dan skala perusahaan berarti investasi berkelanjutan dalam kesehatan lingkungan memiliki peluang untuk memberikan dampak yang signifikan," kata President & CEO, Samsung Electronics Southeast Asia and Oceania, Sangho Jo kata dia melalui siaran pers Senin (9/1).

Oleh karena itu, pada bulan September 2022, Samsung mengumumkan strategi lingkungan hidup global terbaru untuk mengatasi perubahan iklim secara holistik sebagai sebuah organisasi. Strategi ini kata dia berfokus pada hasil dan sebagai cerminan dari kompleksitas bisnis, pendekatan baru terhadap lingkungan mencakup segala sesuatu mulai dari komitmen untuk mencapai nol emisi (net zero) di seluruh perusahaan pada 2050.

"Selaitu itu Samsung juga memperluas penggunaan energi terbarukan, dan investasi strategis dalam teknologi baru yang berkelanjutan, untuk menciptakan planet yang lebih baik dan lebih sehat untuk semua," paparnya.

Strategi terbaru ini didasarkan pada upaya Samsung Electronics yang telah ada terkait perubahan iklim, yang secara signifikan memperluas cakupan program dan investasi yang akan datang. Ringkasannya dapat ditemukan di infografis berikut.

Samsung Electronics juga telah bergabung dengan RE100, inisiatif global untuk energi terbarukan korporasi, dan berencana untuk menjalankan semua operasi di luar Korea serta Divisi Device eXperience (DX) pada energi terbarukan dalam kurun waktu lima tahun. Di sini, di Asia Tenggara dan Oseania (SEAO), perusahaan telah on track untuk mencapai tujuan menyamakan jumlah penggunaan listrik dengan energi terbarukan pada tahun 2027.

Mengikuti strategi ini, Samsung berencana untuk meningkatkan sirkularitas sumber daya produk elektronik pada sepanjang siklus hidup produk. Galaxy Z Fold4 dan Flip4 telah dirancang untuk menggabungkan plastik daur ulang dari jaring ikan terbengkalai.

"Kami berencana menerapkannya ke lebih banyak produk. Kami juga akan menerapkan teknologi berdaya rendah pada model utama dari tujuh produk elektronik konsumen - smartphone, kulkas, mesin cuci, AC, TV, monitor, dan PC untuk mengurangi konsumsi energy," jelasnya.

Selain itu, Samsung berencana untuk memperluas cakupan sistem pengumpulan limbah elektronik Samsung dari sekitar 50 negara saat ini menjadi lebih dari 180 negara pada tahun 2030. Pada waktu yang sama, perusahaan berencana mengumpulkan 10 juta ton limbah elektronik kumulatif antara tahun 2009 dan 2030, salah satu target tertinggi di industri.

Praktik sadar lingkungan telah diterapkan di Samsung Service Center di seluruh wilayah, dengan sistem layanan konsumen global terintegrasi diterapkan di sebagian besar Samsung Service Center seiring upaya Samsung menuju bebas kertas. Dokumen konsumen yang berkaitan dengan perbaikan produk, catatan layanan, dan kuitansi kini dibagikan secara elektronik melalui pesan atau email.

Selain itu, konsumen di Australia, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam sekarang menerima ponsel yang diperbaiki dalam kemasan berbahan ramah lingkungan. Contohnya di Australia, konsumen mendapat kemasan ramah lingkungan yang terbuat dari 96% bahan yang dapat didaur ulang dan dapat digunakan kembali menjadi dudukan ponsel dan meja.

Kurang Limbah Elektronik

'Eco Box' limbah elektronik juga tersedia di lebih dari 180 Samsung Service Center di SEAO saat ini, di kota-kota besar seperti Auckland, Bangkok, Kuala Lumpur, Manila, dan Sydney, memungkinkan konsumen untuk dengan mudah memberikan ponsel lama mereka dan mendaur ulangnya dengan cara yang tepat.

"Untuk mengurangi limbah elektronik, pelanggan juga dapat memilih untuk hanya mengganti suku cadang yang rusak dari produk mereka, daripada mengganti modul rakitan, melalui Eco Repair," kata dia.

Di Selandia Baru, Samsung bermitra dengan perusahaan daur ulang teknologi Computer Recycling untuk menggunakan kembali emas, perak, dan komponen logam lainnya dalam perangkat dan peralatan bekas seperti smartphone, TV, dan kulkas. Ini termasuk barang elektronik lama yang dikumpulkan dari Papua Nugini dan kepulauan Pasifik Selatan seperti Fiji, Samoa, dan Tahiti, yang kemudian dikirim untuk didaur ulang di Auckland.

"Inisiatif ini telah diterima dengan baik dan Samsung Selandia Baru saat ini sedang berupaya meningkatkan kapasitas daur ulang selama dua tahun ke depan," ucapnya.

Di Singapura, Samsung meluncurkan kampanye 'Go Green, Go Galaxy' pada bulan September, menawarkan diskon tambahan untuk pembelian Samsung Galaxy Watch5 series dan Galaxy Buds2 Pro bagi konsumen yang memilih untuk mendaur ulang smartwatch lama dan wireless earbuds lama di tempat sampah limbah elektronik di toko Samsung.

"Mitra operator limbah elektronik kami, Alba, mengumpulkan perangkat lama ini untuk pengolahan dan daur ulang yang tepat, menyalurkan kembali bahan mentah yang diperoleh dari produk ini ke dalam proses produksi yang sesuai," lanjutnya.

Pendidikan publik yang berkesinambungan tentang pentingnya keberlanjutan sangat penting untuk masa depan - terutama di kalangan anak muda di wilayah ini. Samsung melakukan ini melalui upaya youth outreach rutin, termasuk Solve for Tomorrow, kompetisi siswa tahunan yang berfokus pada keterampilan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM).

Banyak kreasi inovatif seputar keberlanjutan telah muncul dari Solve for Tomorrow. Misalnya, tim pelajar Team Eco Warriors dari Hanoi, Vietnam (gambar di bawah) memenangkan High School Category pada Solve for Tomorrow tahun lalu. Mesin daur ulang masker karya mereka berupaya mengurangi limbah yang dihasilkan dari meluasnya penggunaan masker selama pandemi dengan melelehkan dan membentuk kembali masker plastik menjadi pot plastik.

"Di Samsung, kami menjalankan tanggung jawab lingkungan dengan sangat serius. Meskipun kami menyadari bahwa strategi satu perusahaan tidak akan menjadi solusi yang menyelesaikan semua masalah, Samsung mengambil langkah berani ini untuk memastikannya memainkan peran aktif dalam melindungi planet ini untuk generasi muda dan masa depan kita," tambahnya.

Di tahun mendatang, Samsung berharap dapat melihat perubahan nyata saat menjalankan langkah dan target lingkungan yang berani di seluruh wilayah ini. Bekerja dengan karyawan, konsumen, serta mitra industri dan pemerintah, perusahaan optimis tentang perubahan yang dilakukan untuk memungkinkan dunia yang lebih baik dan menjadikan keberlanjutan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari konsumen di Asia Tenggara dan Oseania dan lebih jauh lagi.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top