Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ngaji Kebangsaan

Upaya Kampus Menangkal Radikalisme

Foto : foto-foto: dok.ngaji kebangsaan Undip Semarang

Profesor Yos Johan Utama (Rektor Undip Semarang)

A   A   A   Pengaturan Font

Islam dan Kebudayaan Nusantara terangkai dalam Dies Natalis Universitas Diponegoro (Undip) ke-61. Semarang. A Acara mengaji bertema menangkal radikalisme dengan kebudayaan Nusantara tersebut dilaksanakan usai salat Isya di Lapangan Widya Puraya Undip, pekan lalu.

Tujuan diadakan acara pengajian ini untuk mengenalkan Islam yang berkebudayaan di Undip. Acara ini mengangkat tema Ngaji Kebangsaan bertujuan untuk menanamkan semangat, memberikan pemahaman hubungan antara kebangsaan dan nasionalisme, memberikan pemahaman Islam rahmatan lil 'alamin pada budaya dan kearifan lokal.

"Tema kebudayaan dalam Islam sangat menarik untuk memperkenalkan Islam yang berkebudayaan kepada mahasiswa Undip dan masyarakat. Kegiatan dakwah Islam ini berlangsung dengan baik. Harapan kami ngaji kebangsaan ini bermanfaat utamanya bagi mahasiswa dan pesan dakwah dapat tersampaikan," ungkap Redyanto Noor, Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip.

Rangkaian acara ngaji kebangsaan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, hiburan dari Rebana Undip, pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Mel Shandy, prakata dari Redyanto Noor, serta uraian tausiah dari Profesor Yos Johan Utama (Rektor Undip), dakwah oleh Zastrow Al-Ngatawi (Budayawan) bersama kelompok musik etnik Ki Ageng Ganjur dan dakwah oleh Habiburrahman El Shirazy (Penulis Novel Ayat-Ayat Cinta).

Habiburrahman menyampaikan bahwa Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh ulama dan ahli tasawuf dengan penuh cinta. Islam di Indonesia sebenarnya indah dan damai. Para ulama mengajarkan untuk menjaga kerukunan bangsa Indonesia seperti yang sudah tertera dalam Pancasila sebagai dasar negara. Namun dirusak oleh paham-paham radikalisme melalui kekerasan sehingga merusak kerukunan bangsa Indonesia.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top