Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pantauan Cuaca

Untuk Pertama Kali Panas Harian Global 2 Derajat Celsius di Atas Suhu Pra-industri

Foto : ISTIMEWA

Perubahan Iklim

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Lembaga pemantau iklim Copernicus Uni Eropa, pada Jumat (17/11), melaporkan suhu rata-rata global harian meningkat lebih dari 2 derajat Celsius di atas suhu pra-industri untuk pertama kalinya pada minggu lalu.

Dikutip dari The Independent, pada Jumat, suhu mencapai 2,07 Celsius di atas rata-rata suhu pada tahun 1850-1900, peningkatan yang lebih besar dibandingkan waktu-waktu lain yang tercatat dalam sejarah, sementara angka sementara menunjukkan pada hari berikutnya telah mencapai 2,06 Celsius.

Copernicus mengunggah pembaruan ini di situs media sosial X, menunjukkan peningkatan tajam suhu rata-rata global bulan ini.

Para analis mengatakan hal ini disebabkan oleh peningkatan suhu panas yang tiba-tiba dan tajam di wilayah daratan belahan bumi utara, ditambah dengan tren jangka panjang pemanasan global melalui gas rumah kaca dan efek alami El Nino di wilayah tropis Pasifik timur.

"Suhu ini bukanlah rekor absolut tertinggi, yang terjadi pada bulan Juli yang dianggap sebagai bulan terpanas dalam 120.000 tahun terakhir, namun merupakan penyimpangan terjauh dari suhu rata-rata sepanjang tahun dibandingkan dengan masa pra-industri," kata badan itu.

Rekor Suhu Global

Direktur Layanan Perubahan Iklim Copernicus, Carlo Buontempo, mengatakan rekor suhu global dipecahkan dengan frekuensi yang mengkhawatirkan.

"Pelanggaran ambang batas 1,5 Celsius dan 2 Celsius sudah diperkirakan melalui pemanasan umum dan variabilitas iklim, namun dampaknya masih sangat mengejutkan".

"Karena COP-28 tinggal 10 hari lagi, penting untuk memahami arti angka-angka ini bagi masa depan kita bersama," ujarnya.

Negara-negara berupaya untuk menjaga suhu rata-rata global di bawah 2 Celsius dan jika mungkin 1,5 Celsius sebagai bagian dari Perjanjian Paris, meskipun langkah ini diambil dalam jangka waktu sekitar 20 tahun sehingga pelanggaran harian tidak berarti tujuan ini gagal.

Para ilmuwan mengatakan rata-rata suhu harian akan bervariasi, namun batasan suhu ini akan lebih sering dipenuhi setiap hari, bulanan, dan tahunan selama emisi global terus meningkat.

Data Copernicus ini muncul ketika PBB memperingatkan kebijakan pengurangan emisi saat ini akan membuat bumi berada pada jalur pemanasan rata-rata hampir 3 derajat Celsius pada akhir abad ini, yang menurut banyak ahli akan menjadi bencana besar bagi manusia dan satwa liar. "Umat manusia kecanduan terhadap bahan bakar fosil, yang digambarkan sebagai akar beracun dari krisis iklim," kata Sekjen PBB, Antonio Guterres.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top