Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Untuk Mencegah Terminal Bus Sepi Penumpang, Kemenhub Terapkan Strategi Berikut

Foto : Istimewa

Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pandemi Covid-19 menurunkan secara drastis jumlah pengguna transportasi di Tanah Air. Tak ingin infrastruktur yang telah dibangun dengan megah menjadi sia-sia tidak terpakai, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menerapan konsep Mixed Use untuk mengoptimalkan fungsi dari terminal.

Diakui oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno, pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan jumlah penumpang sehingga membuat sepi terminal dan semua sektor pendukungnya. Untuk itu, pihaknya berusaha mengaktifkan kembali aktivitas di terminal dengan membuat sebuah terobosan yang juga diharapkan dapat berdampak pada perekonomian masyarakat sekitarnya.

"Sesuai arahan Bapak Menteri Perhubungan bahwa saat ini terminal harus multi fungsi selain ruang tunggunya nyaman, toilet bersih, dan fungsi pelayanan transportasi daratnya berjalan dengan baik. Dan kita pun berusaha menerjemahkannya dengan konsep mixed use terminal," kata Hendro dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/8).

Dia juga menjelaskan yang dimaksud multi fungsi atau mixed use adalah pengoptimalan bagian lain terminal untuk aktivitas masyarakat tanpa mengurangi fungsi utama terminal yaitu naik dan turun penumpang dengan bus menuju tempat yang diinginkan.

Hendro juga menjelaskan gagasan mixed use dalam terminal ini untuk mengoptimalkan fungsi terminal yang pada saat pandemi Covid-19 lalu mengalami penurunan aktivitas naik dan turun penumpang. Terlebih lagi, beberapa terminal yang dibangun oleh Pemerintah berukuran cukup luas.

Peminat Turun

Pada kesempatan terpisah, Direktur Prasarana Transportasi Jalan, Popik Montanasyah juga menjelaskan selain diterpa oleh Pandemi Covid-19, kemajuan teknologi dan kemudahan akses mendapat kredit kepemilikan kendaraan bermotor juga menurunkan kegiatan masyarakat menggunakan bus dan terminal serta fasilitas pendukungnya lainnya.

Popik menjelaskan terminal yang pertama menggunakan konsep tersebut adalah Terminal Dhaksinarga Gunung Kidul, Yogyakarta yang dikerjasamakan dengan Pemerintah Daerah sehingga perekonomian mulai bergerak. Buktinya, adanya toko UMKM dan kafe yang buka di sana untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Selanjutnya, Terminal Mangkang di Semarang, Jawa Tengah. Jika dilihat terminal ini cukup jauh dari pusat kota, sekitar 17 Km. "Dari data yang ada Terminal Mangkang yang awalnya tidak disinggahi oleh bus maka saat ini sudah 380 bus PO yang menaikkan dan menurunkan penumpang, dengan rata-rata satu bus membawa 10 penumpang," kata Popik.

Terakhir, terminal berhasil menggunakan konsep mixed use adalah Tirtonadi, Solo. Dimana, ketiga fungsinya yang dicanangkan telah berhasil dilakukan. Bahkan pada event Asean Para Games 2022 dengan cabang Yudo dilakukan di terminal tersebut dan yang terakhir adalah konser musik God Bless yang diselanggarakan Convention Hall Terminal Tirtonadi yang dihadir oleh 500 orang penonton.

Kegiatan Pendidikan

Dijelaskan Popik, penerapan konsep mixed use terminal ini tidak hanya untuk penyelenggaran kegiatan hiburan semata. Di beberapa daerah ini juga dikerjasamakan untuk kegiatan pendidikan dan sosial. Seperti di Terminal Anak Air Padang.

"Selain itu, ada Terminal Gambut Barakat di Banjar Kalimantan Selatan yang saat ini mengalami peningkatan jumlah bus dan penumpang setelah dikerjasamakan dengan Universitas Islam Kalimantan (Uniska) yang membuka kampus di terminal tersebut," tutupnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top