Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Untuk Kedua Kali Berturut-turut dengan Besaran Kenaikan Sama, The Fed Naikkan Bunga Acuan 75 Basis Poin, Bulan Depan Naik Lagi? 

Foto : ANTARA/REUTERS/ Elizabeth Frantz

Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell menjawab pertanyaan selama konferensi pers setelah pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di Washington, AS, 15 Juni 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve AS (The Fed), Rabu (27/7) waktu setempat menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bps). Ini merupakan kenaikan kedua berturut-turut dari Fed Fund Rate (FFR) dengan besaran sama.

The Fed beralasan kenaikan FFR karena peningkatan inflasi tidak menunjukkan tanda-tanda pelonggaran yang jelas.

"Inflasi tetap tinggi, mencerminkan ketidakseimbangan penawaran dan permintaan terkait pandemi, harga pangan dan energi yang lebih tinggi, dan tekanan harga yang lebih luas," kata The Fed dalam pernyataan setelah pertemuan kebijakan dua hari sejak 26 Juli lalu waktu setempat.

Bank sentral menegaskan sangat memperhatikan terhadap risiko inflasi. Perang (di Ukraina) dan peristiwa terkait menciptakan tekanan tambahan pada inflasi dan membebani aktivitas ekonomi global.

Dewan pembuat keijakan The Fed atau Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk menaikkan kisaran target FFR menjadi 2,25-2,50 persen. Keputusan tersebut disetujui semua 12 anggota komite memberikan suara untuk keputusan tersebut.

Komite mencatat mereka juga akan terus mengurangi kepemilikannya atas sekuritas pemerintah dan utang agensi dan sekuritas yang didukung hipotek agensi.

Langkah terbaru datang setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada pertemuan Juni lalu, menandai kenaikan suku bunga paling tajam sejak 1994. The Fed sebelumnya menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Maret lalu dan kemudian sebesar 50 basis poin pada Mei lalu.

Indeks harga konsumen (IHK) utama tetap di atas 8,0 persen sejak Maret tahun ini, sebuah pengingat bahwa The Fed masih harus menempuh jalan panjang untuk mengendalikan inflasi yang meningkat. IHK pada Juni melonjak 9,1 persen dari setahun lalu, mencapai level tertinggi baru empat dekade.

"Sementara kenaikan luar biasa besar lainnya mungkin sesuai pada pertemuan kami berikutnya, itu adalah keputusan yang akan bergantung pada data yang kami dapatkan antara sekarang dan nanti," kata Ketua Fed Jerome Powell pada Rabu (27/7/2022) sore dalam konferensi pers.

Guebernur The Fed mencatat kisaran saat ini 2,25 hingga 2,5 persen adalah apa yang FOMC anggap sebagai level netral - yang berarti kebijakan moneter Fed tidak akomodatif atau membatasi.

"Saya pikir komite secara luas merasa, kita perlu membuat kebijakan ke tingkat yang cukup ketat," kata Powell, mengutip proyeksi ekonomi triwulanan terbaru yang dirilis pada Juni, yang menunjukkan bahwa proyeksi median FOMC untuk suku bunga Federal Fund pada akhir tahun ini adalah 3,4 persen.

Gubernur The Fed menolak pandangan bahwa ekonomi AS sudah dalam resesi, dengan alasan kekuatan pasar tenaga kerja. "Kami tidak mencoba untuk mengalami resesi dan kami tidak berpikir kami harus melakukannya," katanya, sambil mengakui bahwa jalan untuk menghindari resesi telah menyempit dan mungkin semakin menyempit.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top