Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Unsada Bentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual

Foto : istimewa

Rektor Universitas Darma Persada (Unsada) usai nonton bareng film Menghadap Tuhan, di Jakarta, Minggu (2/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Universitas Darma Persada (Unsada) membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS). Hal tersebut diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan saling menghormati di kampus.

"Sudah menjadi tanggung jawab kami dan merupakan hal yang penting untuk menciptakan "Our Campus Our Safe Zone" ujar Rektor Unsada, Agus Salim Dasuki, usai nonton bareng film Menghadap Tuhan, di Jakarta, Minggu (2/6).

Dia menjelaskan, pihaknya berkomitmen memupuk pemahaman lintas budaya bagi mahasiswa. Untuk itu, perlu ruang nyaman bagi mahasiswa baik dalam pembelajaran maupun di lingkungan kampus.

"Dengan diresmikannya tim Satgas PPKS Unsada, maka setiap mahasiswa bisa mempunyai tempat mengadu apabila ada hal-hal yang tidak berkenan yang terjadi dalam proses belajar maupun dalam lingkungan kampus," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Unsada berkolaborasi dengan sutradara Rudi Sudjarwo dan rumah produksi EXCorp menggelar acara Talk Show dan Meet & Greet artis-artis film Saat Menghadap Tuhan. Film tersebut berkisah soal perundungan pada remaja, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pelecehan seksual, trauma masa kecil, hingga self-love.

Rudi Sudjarwo yang memiliki 4 anak merasakan ketakutan dan kekhawatiran terkait pola asuh yang telah dilakukan untuk mencegah anak-anak menjadi korban maupun pelaku perundungan. Pada kasus yang telah ada, tidak ada pihak baik itu orang tua maupun sekolah yang mau disalahkan hingga pada akhirnya anak-anak kita yang menjadi korban.

"Orang tua bertanggung jawab terhadap karakter yang dibentuk pada anak-anak dan ini nantinya akan dipertanggung jawabakan saat menghadap Tuhan," katanya.

Rudi menekankan, pentingnya melakukan tindakan nyata untuk mencegah perundungan dan kekerasan seksual karena saat hal itu terjadi. Dia berharap film Menghadap Tuhan menjadi alat penyembuh luka dan tempat berbagi luka bagi semua.

"Saat Menghadap Tuhan belum sepenuhnya menggambarkan secara sempurna keresahan yang dirasakan, namun setidaknya dapat memberikan gambaran terkait kekerasan seksual, verbal, fisik yang terjadi dilingkungan sekitar kita," ucapnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top