Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Unpad Kenalkan Permainan Tradisional Sunda kepada Mahasiswa Asing

Foto : Istimewa

Mahasiswa asing bermain permainan tradisional di acara BRIDGE (Building Relationships, Intercultural Dialogue and Global Engagement) Unpad, di Bandung, Sabtu (12/11).

A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Universitas Padjajaran (Unpad) mengenalkan permainan tradisional Sunda kepada mahasiswa asing. Ada 95 mahasiswa asing yang sedang menempuh studi di Jawa Barat yaitu Unpad, UPI, Unpar, Telkom University, Universitas Kristen Maranatha, Itenas, Polban, dan Universitas Widyatama.

"Kegiatan kolaborasi antar perguruan tinggi ini digelar untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa asing akan kebudayaan Sunda," ujar Kepala Kantor Internasional Unpad, Ronny, dalam kegiatan "BRIDGE (Building Relationships, Intercultural Dialogue and Global Engagement)", di Bandung, Sabtu (12/11).

Dia mengungkapkan, permainan tradisional yang dikenalkan sangat beragam. Ada tujuh jenis olahraga dan permainan tradisional yang ditampilkan, yaitu: béklen, egrang, gatrik, bakiak, loncat tinggi, sapintrong, dan pérépét jéngkol.

Dia menyebut, mahasiswa asing tidak hanya sekadar mengenal cara bermain dari permainan tersebut. Mereka juga dipresentasikan makna yang ada dari permainan tradisional tersebut.

"Hal ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa asing mengenal lebih dekat nilai dan filosofi dari beragam permainan tradisional tersebut seperti kolaborasi, sinergi, hingga makna penting persahabatan," jelasnya.

Ronny menerangkan, kegiatan BRIDGE tersebut juga diharapkan membuka peluang kolaborasi lebih banyak dengan perguruan tinggi lain di Indonesia. Hal ini akan mendorong perguruan tinggi Indonesia memiliki daya saing di tingkat global.

"Untuk bisa melangkah maju ke tingkat global, kita tidak bisa berjalan sendiri. Melalui kerja sama ini akan mendorong pencapaian tujuan perguruan tinggi dapat diraih bersama," tandasnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top