Uni Eropa: Banjir Dahsyat di Spanyol Harus Jadi Peringatan
Seorang pria berdiri di antara mobil-mobil yang terendam banjir di Valencia, Spanyol, Kamis, 31 Oktober 2024.
CALI - Pejabat Uni Eropa pada hari Kamis (31/10) menyebut banjir yang dahsyat di Spanyol sebagai pengingat akan efek merugikan dari kerusakan alam yang dilakukan manusia, dan mendesak para delegasi pada konferensi keanekaragaman hayati PBB di Kolombia untuk "bertindak".
Utusan Komisi Eropa Florika Fink-Hooijer mengatakan "bencana" di wilayah Valencia,Spanyol,awal minggu ini menyoroti hubungan antara hilangnya keanekaragaman hayati dan perubahan iklim yang disebabkan manusia.
Kekeringan dan banjir yang semakin parah menyebabkan hilangnya spesies tanaman seperti pepohonan -- yang berfungsi sebagai benteng terhadap beberapa efek terburuk pemanasan global.
"Jika kita bertindak terhadap keanekaragaman hayati, setidaknya kita dapat meredam sebagian dampak iklim," kata Fink-Hooijer pada konferensi pers di kota Cali, tuan rumah Konferensi Para Pihak ke-16 (COP16) Konvensi Keanekaragaman Hayati PBB.
"Pada COP ini kita benar-benar memiliki kesempatan untuk bertindak," kata Fink-Hooijer yang juga direktur jenderal Komisi Eropa untuk lingkungan hidup.
Kendala Pendanaan
KTT yang dimulai pada tanggal 21 Oktober, bertugas untuk menilai, dan meningkatkan, kemajuan rencana perlindungan alam dan pendanaan untuk mencapai 23 target PBB yang disepakati pada tahun 2022 untuk menghentikan perusakan spesies.
Ini merupakan tindak lanjut dari Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal yang disepakati di Kanada dua tahun lalu, di mana diputuskan bahwa $200 miliar per tahun harus disediakan untuk program keanekaragaman hayati pada tahun 2030.
Ini harus mencakup $20 miliar per tahun yang disalurkan dari negara-negara kaya ke negara-negara miskin dalam upaya mencapai target, yang mencakup menempatkan 30 persen daratan dan lautan Bumi dalam perlindungan pada tahun 2030.
Pembicaraan di Cali, yang akan berakhir pada hari Jumat, masih tersendat terutama pada soal pendanaan, bahkan saat penelitian baru menunjukkan lebih dari seperempat spesies hewan dan tumbuhan menghadapi risiko kepunahan.
Negara-negara berkembang telah meminta lebih banyak uang.
Mereka juga menginginkan dana baru di bawah naungan konvensi keanekaragaman hayati PBB, di mana semua pihak -- kaya dan miskin -- akan memiliki perwakilan dalam pengambilan keputusan.
Negara-negara kaya bersikeras bahwa mereka berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target pendanaan mereka. Sebagian besar menentang dana baru.
Perdebatan lainnya tentang cara terbaik untuk membagi keuntungan dari data genetik yang diurutkan secara digital yang diambil dari hewan dan tumbuhan dengan komunitas tempat data tersebut berasal.
Data tersebut, yang sebagian besar dikumpulkan di negara-negara miskin, terutama digunakan dalam bidang obat-obatan dan kosmetik yang menghasilkan pendapatan miliaran dolar bagi pengembangnya.
Anggota Parlemen Eropa Cesar Luena, yang berasal dariSpanyol, pada hari Kamis mengucapkan terima kasih kepada para delegasi "atas semua demonstrasi solidaritas dalam pertemuan puncak ini" saat jumlah korban tewas akibat banjir melonjak melampaui 150.
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya