UNHCR Berantas Isu Tanpa Kewarganegaraan
Filippo Grandi
JENEWA - PBB pada Jumat (10/11) mengatakan bahwa dalam satu dekade sejak meluncurkan kampanye untuk mengakhiri ketidakpastian tanpa kewarganegaraan, lebih dari setengah juta orang tanpa kewarganegaraan telah memperoleh kewarganegaraan.
Dalam sebuah laporan, badan PBB untuk urusan pengungsi itu merinci kemajuan yang telah dicapai sejak meluncurkan kampanye #IBelong pada tahun 2014. Tujuannya adalah untuk memobilisasi tindakan internasional untuk menyelesaikan masalah tanpa kewarganegaraan.
UNHCR menggambarkan keadaan tanpa kewarganegaraan sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang besar. "Hal ini membuat orang-orang terpinggirkan secara politik dan ekonomi, tidak dapat mengakses layanan-layanan penting dan sangat rentan terhadap eksploitasi dan pelecehan," demikian pernyataan badan tersebut.
Tahun lalu, UNHCR melaporkan bahwa terdapat 4,4 juta orang tanpa kewarganegaraan yang tercatat, namun jutaan lainnya terkena dampaknya karena data tersebut hanya mencakup sekitar separuh dari jumlah negara di dunia.
"Kampanye yang akan berakhir tahun ini bertujuan untuk mengatasi krisis yang sebagian besar tak terlihat: krisis jutaan orang di seluruh dunia yang hidup dalam bayang-bayang, tanpa kewarganegaraan, yang tidak dapat menuntut hak-hak asasi mereka yang paling mendasar," kata kepala UNHCR, Filippo Grandi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya