Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Multilateral

UNESCO: Ancaman terhadap Warisan Budaya Mesti Diantisipasi

Foto : ISTIMEWA

PABLO RAPHAEL Koordinator Konferensi Dunia tentang Kebijakan Budaya dan Pembangunan Berkelanjutan - Pandemi Covid-19 telah menunjukkan bahwa budaya sangat penting bagi kesehatan masyarakat.

A   A   A   Pengaturan Font

MEXICO CITY - Akses yang tidak setara terhadap teknologi baru, perdagangan gelap, dan ancaman lain terhadap warisan budaya menjadi isu penting yang harus diantisipasi dan diatasi. Untuk itu, para menteri budaya dari berbagai negara bertemu guna mencari solusi atas persoalan tersebut.

"Akses yang tidak setara terhadap teknologi baru, perdagangan gelap, dan ancaman lain terhadap warisan budaya menjadi salah satu isu dalam agenda pertemuan para menteri budaya," kata Koordinator Konferensi Dunia tentang Kebijakan Budaya dan Pembangunan Berkelanjutan, Pablo Raphael, di Mexico City.

Seperti dikutip dari The Manila Times, Rabu (28/9), perwakilan dari sekitar 190 negara anggota UNESCO akan berpartisipasi dalam pertemuan selama tiga hari di Mexico City.

Lebih jauh, Raphael mengatakan pandemi Covid-19 telah menunjukkan bahwa budaya sangat penting bagi kesehatan masyarakat. "Tidak ada yang bisa bertahan dalam kurungan dan stres... tanpa buku, musik, dan bioskop," katanya.

Tetapi, krisis kesehatan juga menunjukkan ketidaksetaraan teknologi antara komunitas yang berbeda, kata Menteri Kebudayaan Meksiko, Alejandra Frausto, kepada AFP.

Menjamin Akses Seniman

Menurut Frausto, salah satu tujuan pertemuan para menteri budaya ini adalah menemukan cara untuk menjamin akses seniman ke teknologi untuk berbagi karya mereka.

Deklarasi terakhir diharapkan mencakup seruan untuk mengakui budaya sebagai "barang publik global" yang bermanfaat bagi semua warga dunia.

Lebih jauh, Frausto mengatakan tujuannya juga agar pembangunan berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengandung "tujuan yang masuk akal" dalam hal budaya.

Dua isu dalam agenda - membela kekayaan intelektual masyarakat dan pengembalian kekayaan budaya - menjadi perhatian khusus bagi Meksiko dan negara-negara Amerika Latin lainnya.

Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, telah mengkritik lelang barang asing yang merupakan bagian dari warisan budaya negara lain sebagai "tidak bermoral".

Sejak tahun 2019, Meksiko telah berhasil mengambil ribuan potongan arkeologi pra-Hispanik dari luar negeri yang berada dalam koleksi pribadi atau akan dilelang. Beberapa diserahkan secara sukarela, sementara yang lain, seperti barang-barang di Italia, ditemukan dalam penggerebekan polisi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top