Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

UNDP Adakan Kompetisi Pemecahan Limbah Plastik

Foto : ISTIMEWA

bahaya limbah

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Limbah plastik saat ini menjadi salah satu masalah yang belum terpecahkan secara komprehensif di Indonesia. Sebagian besar limbah plastik terbuang ke laut yang mengancam kehidupan kehidupan biota laut.

Riset dari Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan, sekitar 270 ribu hingga 600 ribu ton sampah plastik yang masuk ke perairan Indonesia tiap tahunnya. Hal ini dapat merusak potensi ekonomi laut Indonesia yang pada diperkirakan LIPU mencapai 1.772 triliun rupiah.

Untuk memecahkan masalah limbah plastik yang terbuang ke laut, Badan PBB untuk Pembangunan (UNDP) bersama Kementerian Luar Negeri Norwegia, dan NORAD (Norwegian Agency for Development Cooperation) kembali menggelar kompetisi penyelesaian limbah laut bertajuk EPPIC (Ending Plastic Pollution Innovation Challenge (EPPIC) 2 yang merupakan kelanjutan dari EPPIC yang berfokus ke negara-negara ASEAN.

Deputy Resident Representative UNDP Indonesia Sophie Kemkhdaze, mengatakan, "Berdasarkan studi lain menunjukan bahwa Asia Tenggara merupakan wilayah dengan kontribusi kebocoran plastik di lautan yang terbesar. UNDP berharap bahwa EPPIC dapat berkontribusi untuk menurunkan angka tersebut melalui munculnya solusi-solusi inovatif, pengembangan dan replikasinya," ujar dia dalam webinar Selasa (16/3).

"Dari EPPIC 2020 sebelumnya di Vietnam dan Thailand, kita sudah melihat solusi yang ditawarkan oleh berbagai startup, LSM, dan akademisi yang berasal dari negara-negara ASEAN. Tahun ini, kami berharap dapat melihat kontribusi yang lebih banyak lagi untuk menyelesaikan masalah-masalah polusi plastik laut yang ada di Indonesia dan Filipina," kata Kemkhadze.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top