Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Undian Kejuaraan Dunia "Rugikan" Atlet Indonesia

A   A   A   Pengaturan Font

Undian Kejuaraan Dunia Bulutangkis tidak menguntungkan bagi wakil-wakil Indonesia karena berpotensi bentrok di babak awal.

JAKARTA - Undian (drawing) Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018 yang akan digelar di Nanjing, Tiongkok, pada 30 Juli mendatang, kurang menguntungkan bagi wakil-wakil Indonesia. Di ajang ini Marcus Fernaldi Gedeon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan kawan-kawan berada di bagan bagian atas sehingga berpotensi saling bentrok dengan sesama pemain Indonesia.

Dalam drawing yang dirilis, Selasa (17/7), seluruh ganda putra Merah-Putih berada pada bagan bagian atas. Pasangan Berry Angriawan/Hardianto dan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf Santoso berpotensi bentrok di babak kedua. Berry/Hardianto mendapatkan bye di babak pertama, Wahyu/Ade bertanding dulu dengan wakil Thailand, Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh.

Sedangkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berpotensi bertemu dengan unggulan pertama, Marcus/Kevin di babak perempat final.

Pelatih ganda putra pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi, mengatakan pihaknya tidak fokus dengan hasil drawing pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018, tetapi lebih pada bagaimana menyiapkan tim sebaik-baiknya.

"Ya memang merugikan undiannya, di babak kedua saja sudah ada yang ketemu. Hasil undiannya kurang bagus untuk ganda putra," kata Herry, kepala pelatih ganda putra pelatnas PBSI, seperti dalam rilisnya di Jakarta, kemarin.

Menurut Herry, pihaknya menyiapkan program khusus untuk menghadapi kejuaraan ini. "Pasti ada program khusus, ini kan event penting, persiapannya beda dengan turnamen lainnya. Programnya lebih spesial, lebih ke arah strategi permainan. Selain itu banyak menitik beratkan pada perbaikan kekurangan masing-masing atlet, maksudnya latihannya lebih fokus," jelas Herry.

"Minggu ini fokusnya menguatkan otot-otot tangan. Minggu depan strategi main. Kalau minggu lalu fokus ke pengembalian kondisi setelah beberapa turnamen berurutan," imbuh Herry.

Terkait hasil drawing tersbeut, PBSI meminta keterangan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). PBSI sudah meminta keterangan dari BWF mengenai hal ini lewat Darren Parks (Events Director BWF). "Tetapi, memang kini aturannya beda," kata Bambang Roedyanto, Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI.

Menurutnya, kalau sebelumnya, sesama pemain satu negara akan diatur untuk ada di pool yang berbeda. Sekarang ada aturan baru di event kejuaraan dunia, dimana semuanya dibebaskan tergantung hasil undian, asalkan tidak bertemu sesama pemain satu negara di babak pertama. "Ya memang merugikan undiannya, di babak kedua saja sudah ada yang ketemu. Hasil undiannya kurang bagus untuk ganda putra," Herry Iman Pierngadi, kepala pelatih ganda putra pelatnas PBSI, menimpali.

Olimpiade 2020

Sementara itu, ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja bakal menjadi calon terkuat untuk dikirim ke Olimpiade 2020 setelah mulai menunjukkan tren peningkatan permainan. Dipasangkan sejak akhir 2017, Hafiz/Gloria mulai menunjukkan peningkatan di 2018. Setelah mampu mengalahkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di All England, mereka tampil relatif konsisten hingga mampu menembus semifinal Indonesia Open 2018.

Pekan lalu, Hafiz/Gloria akhirnya meraih gelar juara pertamanya sebagai pasangan dengan memenangi Thailand Open 2018 World Tour Super 500 (setara superseries). Peringkat mereka pun akan tembus 10 besar dunia.

Perkembangan yang ditunjukkan Hafiz/Gloria membuat Kepala Pelatih Ganda Campuran PP PBSI Richard Mainaky menyambut positif.

"Setelah Edi (Subaktiar) cedera, memang saya sengaja memasangkan Hafiz dengan Gloria, karena pola mereka cocok. Pertahanan Gloria cukup baik dengan no lob panjang dan balik serang. Cukup cepat juga progres mereka, saya bentuk polanya dalam setahun dan sudah mulai melekat di mereka. Sampai saat ini mereka cukup konsisten dan paham dengan pola itu," kata Richard kepada badmintonindonesia.org.

Richard menyebut Hafiz/Gloria sebagai kandidat terkuat untuk dikirim ke Olimpiade 2020. Oleh karena itu, Hafiz/Gloria diingatkan untuk terus mengasah performanya. "Yang jelas saya sudah punya pegangan satu pasangan untuk Olimpiade," katanya. ion/Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Sriyono, Antara

Komentar

Komentar
()

Top