Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Rekayasa Lalu Lintas l Lalu Lintas di Kawasan Kuningan-Mampang Prapatan Lebih Lancar

"Underpass" Matraman Dievaluasi

Foto : Koran Jakarta/Wahyu AP

Uji Coba I Underpass Mampang-Kuningan Mulai Diuji Coba - Suasana ramai lancar di Underpass Mampang-Kuningan usai mulai diuji coba di Jakarta, Rabu (11/4) pagi. Pemotor dan pengendara lain sudah dapat mengakses underpass yang menghubungkan Jalan Mampang Prapatan dan Jalan HR Rasuna Said.

A   A   A   Pengaturan Font

Dishub terus lakukan rekayasa uji coba Underpass, setelah uji coba pada hari pertama diangggap gagal untuk mengurai kemacetan.

JAKARTA - Pasca uji coba hari pertama underpass Matraman, Dinas Perhubungan (Dishub) lakukan evaluasi, karena dinilai belum mampu urai kemacetan secara maksimal

"Petugas (Dishub) harus lebih masif mensosialisasikan dan mengevaluasi rekayasa lalu lintas," kata Sandiaga di Jalarta, Rabu (11/4).
Sandi bersama Kepala Dishub DKI Jakarta Andri Yansyah dan Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal sempat meninjau Jalur Lintas Bawah Matraman Jakarta Timur.

Sandi mengatakan pelebaran jalan secara teori mengurangi kemacetan dan meningkatkan percepatan kendaraan namun petugas harus mengarahkan dan mensosialisasikan kepada pengendara.

Sandi juga mengimbau masyarakat lebih mencermati arahan lalu lintas dari petugas yang siaga pada titik lokasi dan menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang baru tersebut agar jalur lintas bawah ini dapat dimanfaatkan secara optimal. "Masyarakat dimohon cermat. Ini pengaturan yang baru dan harus dipatuhi. Jangan panik dan putar balik kalau putar balik itu malah menambah permasalahan (kemacetan)," tutur Sandi.

Sementara itu, Kadishub DKI Jakarta Andri Yansyah menyatakan petugas akan terus mengkaji rekayasa lalu lintas agar dapat mengurai kemacetan. "Kami akan terus membuat rekayasa-rekayasa (lalin) sampai mendapatkan formulasi yang efektif, baik itu untuk kendaraan pribadi, terlebih lagi untuk angkutan umum dan busway," jelasnya.

Andri menjelaskan, keberadaan lintas bawah Mampang-istimewaKuningan ini digadang-gadang bisa mengurangi kemacetan hingga 40 persen. "Hasil evaluasi uji coba open traffic underpass Mampang-Kuningan bisa sesuai harapan. Dari kajian yang ada, ujicoba tersebut bisa kurangi kemacetan hingga 35-40 persen." ujar dia.

Meski demikian, akunya, lintas bawah Mampang-Kuningan ini masih perlu beberapa penyempurnaan skala kecil, seperti penambahan rambu dan karpet jalan untuk Bus Transjakarta. Dampak ujicoba lintas bawah Mampang-Kuningan ini jauh berbeda dengan lintas bawah Matraman. "Ada penyempurnaan yang masih harus dikerjakan tapi lebih kepada penyempurnaan yang bersifat minor. Seperti rambu dan karpet jalan untuk Bus Transjakarta," katanya.

Pengguna Jalan

Jalur lintas bawah Matraman mulai dibangun pada awal 2017, dengan panjang 700 meter dan lebar 7 meter. Kendaraan yang dapat melintas jalur ini memiliki ketinggian maksimal 4,2 meter. Terdapat pula corak khas Betawi, seperti Gigi Balang, pada bagian dinding lintas bawah. Lintas bawah Matraman ini merupakan terowongan bercabang pertama yang ada di Indonesia.

Pengguna jalan dari arah Proklamasi dapat menuju arah Pramuka, juga Kampung Melayu dan Jatinegara. Oleh karena itu, Lintas bawah Matraman diperkirakan dapat mengurangi angka kemacetan hingga 30 persen di wilayah tersebut.

Sementara itu, kondisi arus lalu lintas di kawasan Kuningan - Mampang Prapatan ramai lancar pasca lintas bawah Kuningan-Mampang diujicoba untuk umum pada Rabu.

Kondisi arus kendaraan di underpass tersebut ramai lancar. Tidak ada kemacetan di kedua arah.

Demikian juga di jalan arteri Terusan Kuningan dan Mampang Prapatan.

Sejumlah kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat tampak antusias masuk ke kolong underpass tersebut pada hari ini.

Dengan menggunakan jalan lintas bawah, para pengemudi bisa menghindari dua lampu merah yang terdapat di Mampang Prapatan dan Terusan Kuningan.

Pengerjaan proyek Underpass Kuningan-Mampang yang menelan biaya sekitar 183 miliar rupiah dimulai pada November 2016 saat era Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama dan selesai pada April 2018 ketika masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Lintasan bawah Mampang-Kuningan ini memiliki panjang 885 meter dan lebar 16-21 meter. Selain itu lintas bawah ini juga memiliki 2 jalur dan 4 lajur.

pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top