Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Tinggi - Mata Pelajaran Antikorupsi Masuk Sekolah

Unair Usulkan Wawasan Kebangsaan Masuk Soal SBMPTN

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Selama ini, soal yang diberikan belum bisa mengukur hal-hal yang sifatnya kebangsaan, sifatnya nasionalisme, tetapi hanya sebatas posisi IQ dan logika.

SURABAYA - Universitas Airlangga (Unair) mengusulkan agar wawasan kebangsaan dan nasionalisme dimasukkan ke dalam soal Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Rektor Unair, Mohammad Nasih, mengatakan hal itu dibutuhkan soal-soal SBMPTN yang ada sekarang masih menitikberatkan pada materi akademik dan untuk mengukur kecerdasan calon mahasiswa.

"Ke depan, kita usul soal kebangsaan dan kebahasaan menjadi bagian yang harus diujikan bagi kawan-kawan yang ingin masuk perguruan tinggi. Soal yang sekarang ini belum bisa secara penuh mengukur hal-hal yang sifatnya kebangsaan, sifatnya nasionalisme. Artinya, hanya di posisi IQ dan logika, soal perasaan kebangsaan dan nasionalisme masih belum ter-cover, sehingga masih harus dikombinasikan lagi di soal-soal yang berikutnya, di tahun-tahun mendatang," ujarnya, di Surabaya, Jawa Timur, akhir pekan lalu.

Nasih menambahkan, penambahan materi kebangsaan ke dalam soal-soal SBMPTN juga dibutuhkan sebagai penyesuian dalam menghadapi lulusan SMA dengan menggunakan sistem zonasi. Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik, dan matematika dasar harus mendapat penekanan.

"Dengan bahasa dan tutur kata yang baik, logikanya juga baik, biasanya perasaan (kebangsaan dan nasionalisme) juga baik," katanya.

Ia mengatakan tahun depan yang mendaftar SBMPTN masih siswa dengan sistem yang lama, tapi tiga tahun yang akan datang siswa output dari SMA adalah yang menggunakan sistem zonasi. Tentu kita akan lakukan penyesuaian juga, sesuai saran pak menteri.

"Karena sudah zonasi output tiga tahun mendatang sudah berbeda karena kualitas SMA-SMA juga akan berbeda. Mungkin SMA-SMA favorit kualitasnya akan menurun, tapi SMA-SMA pinggiran kualitasnya akan naik, itu yang perlu mendapat perhatian," ujarnya.

Utul UGM

Sementara itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan ujian tulis (Utul) 2019 secara serentak di 5 kota besar di Indonesia pada M inggu (14/7). Sebanyak 45.356 peserta mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru program Sarjana dan Diploma IV/Sarjana Terapan di berbagai lokasi yakni Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, Pekanbaru, dan Medan.

Rektor UGM, Panut Mulyono, mengatakan Utul UGM merupakan seleksi masuk UGM yang menggunakan kombinasi nilai hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dengan nilai Utul yang diselenggarakan oleh UGM sendiri. "Penentuan kelulusan dari hasil kombinasi nilai UTBK dan Utul, prinsipnya kombinasi dari keduanya," kata Panut.

Dari lima kota besar, kata Panut, jumlah peserta berdasarkan lokasi ujian paling banyak di Yogyakarta yakni 36.754 orang, diikuti Jakarta 4.802, Pekanbaru 1.382, Medan 1.417 dan Surabaya 1.001. Sementara peserta berkebutuhan khusus sebanyak 9 orang terdiri peserta tuna rungu sebanyak 4 orang dan tuna daksa 5 orang.

Selain seleksi ujian tulis, UGM sebelumnya telah menerima mahasiswa baru dari jalur Penelusuran Bibit Unggul. Sebanyak 1.728 calon mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN, dan 3.131 mahasiswa lewat jalur SBMPTN.

Panut menyatakan, lewat jalur Utul rencananya UGM menerima 30 persen dari total kuota 6866 mahasiswa baru untuk program sarjana, atau sekitar 2.060 melalui seleksi mandiri. Selain itu, ia juga menyebutkan dari ujian seleksi ini juga akan menerima 220 mahasiswa baru pada 13 program studi Diploma IV, atau sebanyak 30 persen dari total kuota mahasiswa baru sekolah vokasi 998 orang.

Rektor mengatakan bahwa hasil Utul diumumkan pada 23 Juli 2019. Bagi peserta yang sudah mengikuti Utul namun belum diterima mereka masih bisa mendaftarkan diri kembali untuk mengikuti seleksi Sekolah Vokasi UGM melalui Jalur Nilai Utul.

SB/YK/E-3

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top