Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Segmen Usaha

UMKM Mulai Bangkit Jadi Penggerak Pemulihan Ekonomi Nasional

Foto : ISTIMEWA

ROYKE TUMILAAR Dirut PT Bank Negara Indonesia - Kami tentunya melihat UMKM ini sebagai sebuah peluang pemulihan ekonomi. Terlebih sebagai agen pembangunan pemerintah kami juga didorong untuk meningkatkan rasio kredit UMKM hingga 30 persen.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Setelah terpuruk sekian lama akibat dampak pandemi Covid-19, segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mulai bangkit menjadi penggerak pemulihan ekonomi nasional.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Royke Tumilaar, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (7/2), mengatakan kebangkitan segmen UMKM sangat penting karena memiliki kontribusi terhadap perekonomian nasional lebih dari 60 persen dan menyerap tenaga kerja hingga 97 persen.

Seiring dengan kebangkitan itu, bank terus memberikan dukungan dengan solusi layanan perbankan yang lebih lengkap untuk menstimulasi mereka naik kelas sekaligus mendorong go global UMKM.

Selain solusi pembiayaan, bank, jelasnya, juga menawarkan program pembinaan dan pendampingan supaya membantu pelaku usaha naik kelas sekaligus menembus pasar ekspor.

"Kami tentunya melihat UMKM ini sebagai sebuah peluang pemulihan ekonomi. Terlebih sebagai agen pembangunan pemerintah kami juga didorong untuk meningkatkan rasio kredit UMKM hingga 30 persen," katanya.

Dalam pendampingan, kata Royke, bank menciptakan ekosistem yang produktif dalam mengembangkan segmen UMKM. Debitur itu digabungkan dengan satu ekosistem yang berhubungan dengan pelaku usaha sejenis sehingga dapat saling mendukung pertumbuhan kinerja masing-masing. Ekosistem itu juga akan dihubungkan dengan berbagai platform digital sehingga dapat membuat interlink antar-ekosistem UMKM, dan mampu menjawab permintaan-permintaan besar.

Untuk pengembangan pasar luar negeri, perseroan juga fokus menawarkan layanan yang dikenal dengan BNI Xpora. Program tersebut, kata Royke, ditujukan untuk mengoptimalkan pekerja migran sekaligus diaspora Indonesia yang jumlahnya mencapai delapan juta.

"BNI aktif mendorong pelaku UMKM dalam negeri untuk membangun kapabilitas serta kapasitas usahanya dalam menjawab permintaan luar negeri dengan 7 Xpora Hub yang tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi," katanya.

Penguatan Data

Sementara itu, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, mengatakan penguatan basis data UMKM menjadi salah satu kunci dalam mengembangkan produk dan layanan keuangan yang mudah mereka akses.

Hal itu akan memperkuat sektor UMKM sekaligus meningkatkan inklusivitas keuangan karena terbukanya berbagai pilihan produk dan layanan keuangan bagi UMKM.

Pemikiran tersebut mengemuka dalam pertemuan 1st Plenary Meeting of Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI) yang diselenggarakan oleh Presidensi G20 Indonesia jalur keuangan yaitu BI dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) secara virtual pekan lalu.

Pertemuan ini membahas Agenda Prioritas G20 Presidensi Indonesia 2022, khususnya terkait dengan peran digitalisasi dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan dan pengembangan UMKM. GPFI juga pada 2022 fokus mendorong digitalisasi dalam mendukung peningkatan pendapatan UMKM dan kelompok masyarakat rentan, serta untuk memperkenalkan inovasi digital dan harmonisasi data.

Pada diskusi tersebut, Erwin menyatakan terdapat usulan kerangka analisis terhadap layanan keuangan digital yang bertujuan untuk memperkuat akses UMKM terhadap inovasi produk dan layanan keuangan digital, serta menentukan strategi yang tepat untuk memperkuat perolehan data dan informasi mengenai UMKM.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top