Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Rakyat

UMKM Kota Bogor Terbantu "Food Street Festival"

Foto : ANTARA/Shabrina Zakaria

Sejumlah tenda pelaku UMKM pada festival kuliner Food Street Festival di Jalan Suryakencana, Kota Bogor.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Para pelaku UMKM Bogor terbantu penyelenggaraan Food Street Festival di Jalan Suryakencana, 2-3 Agustus. Festival kuliner ini dalam rangkaian Festival Merah Putih 2024. Pemerintah Kota Bogor yakin kegiatan ini dapat mendorong ekonomi rakyat.

Penjabat Ketua Dekranasda Kota Bogor, Windhy Wuryaningtyas, dalam kunjungannya di acara itu mengapresiasi festival. Menurutnya, hal ini merupakan langkah kongkret dalam mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat melalui pemberdayaan UMKM lokal.

"Tentunya festival ini tidak hanya mempromosikan kuliner khas Bogor, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan membangun semangat kebersamaan di antara warga Bogor," ujar Windhy. Windhy menyampaikan komitmen Pemkot Bogor, khususnya Dekranasda dalam mendukung kegiatan yang memberdayakan UMKM dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Saya berharap agar Food Street Festival ini dapat menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi perekonomian Kota Bogor," ucapnya. Ketua Festival Merah Putih 2024 Hendryanto Liebrata menambahkan, festival itu hadir bukan sekadar sebagai perayaan seremonial, tetapi juga upaya nyata untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan dengan memberdayakan UMKM setempat.

Dia mengajak seluruh warga Bogor untuk datang, menikmati suguhan aneka kuliner, dan meresapi semangat kebangsaan melalui pentas hiburan yang disajikan. Festival kuliner yang berlangsung dua hari ini melibatkan sekitar 50 UMKM dari Kota Bogor. Beragam hidangan khas Bogor yang tersedia seperti soto bogor, laksa, doclang, mie glosor, dan aneka asinan.

Tidak hanya kuliner, Food Street Festival juga menampilkan panggung hiburan rakyat yang mengusung tema kebangsaan dan kebudayaan. Mulai dari musik daerah, keroncong, hingga pertunjukan hiburan dari komunitas pengamen jalanan, turut meramaikan suasana.

Kebun Raya

Sementata itu, Kebun Raya menyampaikan pesan konservasi dan edukasi budaya lewat konser musik "Sunset di Kebun Phase 2", yang digelar di Kebun Raya Bogor, 3-4 Agustus.

General Manager Event PT Mitra Natura Raya (MNR) Abi Irawan di Kota Bogor, Sabtu, menyampaikan dalam "Sunset di Kebun Phase 2" disampaikan pesan-pesan konservasi dan edukasi yang dikemas dalam bentuk konser musik. Di mana konservasi merupakan salah satu fungsi dari Kebun Raya.

Dalam Sunset di Kebun Phase 2, terdapat plant heroes atau tanaman yang dikenalkan kepada para penonton yaitu Bucephalandra. Tanaman ini juga dibagikan untuk para musisi yang mengisi acara ini antara lain Raisa, Reality Club, Efek Rumah Kaca, Sal Priadi dan Vikri and My MagicFriend. Kemudian ada Juicy Luicy, Parade Hujan, Feby Putri, Kunto Aji dan Flypay.

"Jadi di phase 2 ini mengangkat tanaman namanya Bucephalandra atau biasa dikenal Buce. Tanaman ini endemik dari Kalimantan, yang juga sebagai salah satu indikator dari air yang baik," ujarnya. Abi menyampaikan, Sunset di Kebun menyajikan pertunjukan dengan perpaduan alam terbuka, musik harmonis, serta keintiman antara musisi dengan penggemar menjadi nilai yang menjadi daya tarik tersendiri.

Sunset di Kebun tidak hanya menyuguhkan keindahan alam Kebun Raya, lanjut dia, tetapi juga menghadirkan beberapa program-program peduli lingkungan. Seperti kelas edukasi, kelas tutur daun, merangkai bunga, merakit, dan program lainnya.

"Penonton diajak pada suasana lebih dekat dengan musisi favoritnya, nuansa lebih intim akan terasa, penonton lebih santai menikmati alunan musik yang lebih mendalam, bahkan sang musisi pun akan turut berbaur dengan penonton di sejuknya suasana sore hari Kebun Raya," jelasnya. wid/Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top