Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Usaha Mikro

UMKM DIY Siap Optimalkan Potensi Ekspor

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Menjelang pengoperasian bandara baru di Daerah Istimesa Yogyakarta (DIY), New Yogyakarta International Airport (NYIA), segenap lapisan masyarakat mulai mematangkan persiapan. Salah satunya melalui Grebeg UMKM DIY Tahun 2018 yang diprakarsai Bank Indonesia (BI).

Dalam acara penutupan, Minggu (25/11), Sekretaris Daerah DIY, Gatot Saptadi mengharapkan seluruh lapisan masyarakat mempersiapkan diri di segala aspek, termasuk peningkatan peran UMKM di pasar internasional. Sebab, DIY berpotensi menjadi daerah percontohan pariwisata dan ekonomi kreatif.

"SDM (sumber daya manusia) dan SDA (sumber daya alam) dapat didayagunakan dan diolah secara maksimal. Ciptakan karya baru agar bisa mendukung kebangkitan ekonomi masyarakat," ucap Sekda.

Selain masyarakat, dalam menghadapi gelombang industri digital ini, pemerintah juga menyiapkan konsep Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) UMKM sebagai bentuk sinergi masyarakat, pemerintah DIY dan perbankan.

Pengembangan KEK bertujuan untuk mempercepat perkembangan daerah dan sebagai model terobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi. Inovasi itu dilakukan di sejumlah sektor meliputi industri, pariwisata dan perdagangan, sehingga dapat meningkatkan penciptaan lapangan pekerjaan.

"Harapan Bapak Gubernur, saat bandara dibuka UMKM bisa berperan aktif di dalamnya dengan konsep tematik dan dinamis. Tidak monoton itu-itu saja," pesan Sekda.

Grebeg UMKM diikuti sedikitnya 65 stan. Acara yang mengusung konsep Jogja Sambut Bandara Baru: Menembus Pasar Dunia Tanpa Batas itu selaras dengan rencana peresmian NYIA Kulon Progo tahun depan. Acara diselenggarakan tiga hari berturut-turut (23 hingga 25 November) di Balai Shinta Gedung Wanitatama Yogyakarta.

Peran Aktif BI

Kepala Kantor Perwakilan BI DIY, Budi Hanoto menyatakan kegiatan ini merupakan penyelenggaraan kali kedua. Program ini menjadi perwujudan peran aktif BI DIY mendorong kualitas produk dan SDM agar berdaya saing tinggi.

"Acara ini sekaligus memperkenalkan UMKM dengan teknologi e-commerce, digital marketing dan halal lifestyle," terang Budi.

Selain meningkatkan perekonomian secara langsung, dengan mengenalkan UMKM pada inovasi teknologi digital masa kini, maka akan mendorong sektor pariwisata pula.

Seperti diketahui, Jogja merupakan salah satu kota yang menjadi rujukan destinasi wisata baik lokal maupun mancanegara. Budi menyebut Jogja akan menjadi halal destination tourism di masa depan.YK/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top