Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hari Raya Nyepi

Umat Diajak Luruhkan Amarah dan Dengki

Foto : ANTARA/BUDI CANDRA SETYA

PECALANG BERPATROLI I Pecalang berpatroli pada Hari Raya Nyepi di Kampung Bali, Patoman Tengah, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (14/3). Desa Patoman yang menjadi kampung miniatur Bali di Banyuwangi menjadi tempat tinggal 253 kepala keluarga umat Hindu yang sedang merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943.

A   A   A   Pengaturan Font

Selain itu, Yaqut juga berharap seluruh umat Hindu di Tanah Air bisa menggali makna terdalam Hari Raya Nyepi kali ini, terutama selama menjalani Catur Brata Penyepian, yaitu Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan.

"Temukan indahnya cahaya teduh sang diri dalam gelap dan hening menjalani Catur Brata penyepian, semoga menjadi lentera dalam menatap masa depan bangsa dan negara," kata dia.

Dalam menjalani Amati Geni, maka seluruh umat Hindu tidak boleh menyalakan api atau lampu. Simbol api dikaitkan dengan yang ada pada dalam diri, seperti kemarahan, iri hati dan pikiran yang tidak baik.

Kemudian, dalam menjalani Amati Karya, umat Hindu tidak boleh melakukan aktivitas apa pun di luar rumah termasuk bekerja. Hal tersebut bermakna evaluasi diri dalam kaitan dengan karya (kerja) merenung hasil kerja dalam setahun dan sebelumnya apakah sudahkah bermanfaat atau belum.

Selanjutnya dalam Amati Lelungan, umat Hindu tidak boleh melakukan perjalanan atau keluar rumah dan bermakna bahwa manusia harus mengevaluasi hubungan baik dengan Tuhan, alam, serta sesama manusia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara, Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top