
Ukraina Optimis dapat Pertahankan Garis Depan setelah Bantuan Militer AS Distop
Seorang prajurit Ukraina bersiap menembakkan howitzer M777 ke posisi Rusia di dekat Donetsk.
Foto: IstimewaKYIV - Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal pada Selasa (4/3), mengatakan bahwa negaranya siap menandatangani kesepakatan mineral dengan AS. Pemerintahan Donald Trump telah berupaya membujuk Ukraina untuk menyediakan mineral sebagai imbalan atas bantuan militer yang telah diberikan selama invasi Rusia.
Shmyhal mengatakan, “Militer dan pemerintah kami memiliki kemampuan, peralatan, katakanlah, untuk menjaga situasi di garis depan. Mereka jelas tidak tunduk pada pengungkapan. Kami akan terus bekerja sama dengan AS melalui semua saluran yang tersedia dengan cara yang tenang.”
Dari The Guardian, keputusan Amerika Serikat untuk menghentikan bantuan militer ke Ukraina berarti bahwa sekarang menjadi tanggung jawab Eropa untuk melakukan segala yang mungkin untuk memastikan bahwa Ukraina mampu mempertahankan garis depan melawan Rusia, kata menteri luar negeri Prancis, Jean-Noel Barrot pada hari Selasa.
“Garis depan ini adalah garis pertahanan pertama bagi Eropa dan Prancis,” kata Jean-Noel Barrot kepada para anggota parlemen.
Ia menambahkan bahwa sudah saatnya bagi Eropa untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada senjata Amerika.
“Kita, warga Eropa, kini dihadapkan pada sebuah pilihan yang dipaksakan kepada kita: pilihan antara usaha dan kebebasan, atau pilihan antara kenyamanan dan perbudakan,” katanya.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Polresta Cirebon gencarkan patroli skala besar selama Ramadhan
- 2 Kota Nusantara Mendorong Investasi Daerah Sekitarnya
- 3 Ini Klasemen Liga 1 Setelah PSM Makassar Tundukkan Madura United
- 4 Soal Penutupan TPA Open Dumping, Menteri LH: Ada Tahapan Sebelum Ditutup Total
- 5 Rekrutmen Taruna TNI 2025 Sudah Dibuka, Ini Link Pendaftaran dan Syaratnya