Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ukraina dan Russia Saling Klaim Alami Kemajuan di Wilayah Kursk

Foto : RTE

Pergerakan peralatan militer Ukraina di dekat perbatasan Russia.

A   A   A   Pengaturan Font

KYIV -Ukraina pada Kamis (15/8), mengklaim kemajuan baru dalam serangannya ke Russia, dengan mengatakan telah merebut lebih dari 1.100 kilometer persegi dalam serangan terbesar oleh tentara asing di tanah Russia sejak Perang Dunia II.

Ukraina mengatakan pihaknya sekarang menguasai puluhan permukiman dan Sudzha, sebuah kota delapan kilometer (lima mil) dari perbatasan.

"Kami telah menguasai wilayah seluas 1.150 kilometer persegi dan 82 pemukiman," kata panglima militer Oleksandr Syrsky.

Sementara itu Russia mengatakan telah merebut kembali sebuah desa dari pasukan Ukraina di wilayah perbatasan Kursk dan mengumumkan akan mengirim "pasukan tambahan" ke wilayah Belgorod yang berdekatan.

Pasukan Ukraina melancarkan serangan pada tanggal 6 Agustus, mengakhiri kemunduran selama berbulan-bulan setelah bertempur melawan invasi Russia selama lebih dari dua tahun.

Jenderal tertinggi itu juga mengatakan kepada Presiden Volodymyr Zelensky bahwa tentara telah mendirikan kantor administrasi "untuk menjaga hukum dan ketertiban serta memenuhi kebutuhan prioritas penduduk di wilayah yang dikuasai".

Zelensky mengumumkan "selesainya pembebasan kota Sudzha dari militer Russia".

120.000 Warga Rusia Mengungsi

Di Kursk, wartawan AFP melihat sekitar 500 pengungsi dari daerah perbatasan mengantre untuk mendapatkan makanan dan pakaian yang didistribusikan oleh Palang Merah Russia.

Russia mengatakan lebih dari 120.000 orang telah meninggalkan wilayah itu atau dievakuasi.

"Saya sangat takut, sangat takut. Peluru berhamburan dari segala sisi, helikopter, pesawat, jet tempur terbang di atas rumah," kata Nina Golinyaeva, seorang pengungsi dari Sudzha, kepada AFP.

"Pada malam hari saya melihat tentara di jalan," tambahnya. "Mereka berkata, 'Kalian harus segera mengungsi, kalau tidak mereka akan membunuh kalian.'"

Kehancuran Total

Serangan Ukraina membuat pasukan Russia terkejut.

Pertempuran tersebut telah menewaskan sedikitnya 12 warga sipil dan melukai 121 lainnya menurut pihak berwenang Russia, yang belum merilis jumlah korban sejak Senin.

Moskow mengerahkan bala bantuan dan mengumumkan perebutan kembali sebuah desa di wilayah Kursk pada hari Kamis.

Kementerian Pertahanan Russia mengatakan tentara telah "menyelesaikan penghancuran musuh dan memulihkan kendali atas pemukiman Krupets".

Tentara Russia juga mengumumkan langkah-langkah untuk mencegah serangan terhadap wilayah tetangga, khususnya Belgorod.

Russia telah menyiapkan "tindakan konkret" untuk mempertahankan Belgorod dari serangan Ukraina, Menteri Pertahanan Andrei Belousov mengatakan pada pertemuan dengan para pejabat, termasuk Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov.

Mereka termasuk "alokasi pasukan tambahan".

Kursk dan Belgorod telah mengalami serangan kecil sejak Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, tetapi tidak dalam skala seperti ini.

Intensitas Serangan

Pejabat Ukraina berpendapat bahwa serangan itu merupakan tindakan "pertahanan diri" dan para ahli berpendapat bahwa tindakan itu mungkin ditujukan untuk mengurangi tekanan di garis depan timur.

Pasukan Ukraina masih berjuang di wilayah Donbas timur, target utama Russia.

"Sebagian besar serangan Russia terjadi" di Donbas, kata Zelensky, seraya menambahkan: "Kami memberikan perhatian defensif yang maksimal."

Pihak berwenang di tiga wilayah Ukraina melaporkan sedikitnya lima kematian warga sipil dalam serangan Russia, termasuk Donetsk di timur, Kharkiv di timur laut, dan Kherson di selatan.

Russia mengatakan pasukannya telah merebut Ivanivka di Donetsk, sebuah desa garis depan hanya 15 kilometer dari pusat transportasi Pokrovsk yang dikuasai Kyiv di Ukraina timur.

Pokrovsk terletak di persimpangan jalan yang memasok pasukan dan kota-kota Ukraina di front timur dan telah lama menjadi target Russia.

Dalam sebuah pengarahan, Kementerian Pertahanan Russia mengatakan tentaranya telah "membebaskan desa Ivanovka", menggunakan nama Russia untuk desa tersebut.

Pasukan Russia telah bergerak maju perlahan menuju Pokrovsk selama berbulan-bulan, merebut sejumlah desa dalam perjalanan ke pinggiran kota.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top