Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Kelaparan

Ukraina: 280.000 Ton Pangan Segera Diekspor untuk Dukung Kebijakan WFP

Foto : AFP/WFP/HUGH RUTHERFORD

Kapal induk MV Brave Commander berlabuh di kota pelabuhan Tanduk Afrika, baru-baru ini setelah meninggalkan pelabuhan Laut Hitam di Ukraina.

A   A   A   Pengaturan Font

KIEV - Kementerian Infrastruktur Ukraina mengatakan sekitar 280.000 ton produk pertanian akan diekspor dalam waktu dekat dari pelabuhan Ukraina untuk Program Pangan Dunia (WFP), di bawah kesepakatan yang ditengahi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Ukraina mengatakan sekitar 2,37 juta ton pangan telah meninggalkan pelabuhannya di Laut Hitam, termasuk 1,04 juta ton untuk negara-negara Asia dan 470.000 ton untuk negara-negara Afrika.

"Terima kasih kepada mitra dari PBB, sebanyak 190.000 ton biji-bijian lainnya telah dibeli untuk ekspor lebih lanjut ke negara-negara di Benua Afrika," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, Rabu (7/9) malam.

Seperti dikutip dari Antara, tidak ada rincian tentang 90.000 ton pangan lain yang akan diekspor. Ekspor pertama dari tahap ini akan diangkut oleh Karia Angel, kapal yang disewa oleh WFP dan sedang menjalani pemeriksaan di Istanbul.

"Setelah verifikasi, akan dimuat 30.000 ton gandum di Pelabuhan Chornomorsk," kata kementerian Ukraina.

Sementara itu, Presiden Russia, Vladimir Putin, mengatakan Russia dan negara-negara berkembang telah "ditipu" oleh kesepakatan itu dan dia ingin merevisi kesepakatan tersebut karena ekspor Ukraina tidak ditujukan ke negara-negara termiskin di dunia seperti yang semula dimaksudkan.

Syarat Perjanjian

Di lain pihak, seorang penasihat Presiden Ukraina mengatakan Russia tidak memiliki alasan untuk meninjau kesepakatan penting yang memungkinkan Ukraina untuk mengekspor gandum dari pelabuhan di Laut Hitam dan persyaratan perjanjian masa perang sedang dipatuhi dengan ketat.

PBB dibantu Turki, menengahi kesepakatan penting pada 22 Juli 2022 antara Russia dan Ukraina untuk memulai kembali ekspor gandum dan pupuk Kiev dari Laut Hitam.

Pemerintah Russia, pada Kamis (11/8), meminta negara-negara Barat agar berkontribusi pada penerapan sepenuhnya perjanjian biji-bijian Istanbul, yang termasuk ekspor pangan dan pupuk Russia.

Paket perjanjian itu tak hanya mengizinkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Ukraina, tetapi juga menetapkan promosi pangan dan pupuk Russia di pasar global, yang tidak dilaksanakan, kata Ivan Nechaev, Wakil Direktur Departemen Informasi dan Pers Kementerian Luar Negeri Russia.

"Kami berharap semua ketentuan perjanjian pangan akan dilaksanakan sepenuhnya dan negara-negara Barat akan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk akses pupuk dan pangan Russia ke pasar global," kata Nechaev.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top